Connect with us

Ibadah

Makna Penting Niat Sahur Sebelum Menjalankan Puasa Ramadhan

Published

on

niat sahur puasa ramadhan

Niat sahur sebelum menjalankan puasa merupakan rukun yang menjadi inti ibadah dari amalan tersebut.

Niat tersebut bermakna menyengaja suatu perbuatan untuk menaati perintah Allah.

Hal ini dilakukan agar amalan yang dikerjakan sejalan dengan keridhoanNya dan sebagai bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepadaNya.

Menurut situs Kementerian Agama (Kemenag) Pekalongan, rukun puasa ini harus diamalkan bagi pelakunya dan tidak boleh ditinggalkan.

Selain itu, niat puasa Ramadhan tersebut harus dibaca sebelum memasuki waktu sholat Subuh. Waktu berniatnya sudah dapat dimulai dari malam hari.

Tentang Niat Sahur

Niat sahur merupakan kegiatan yang sangat penting sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Niat sahur adalah niat untuk makan dan minum sebelum terbit fajar sebagai tanda memulai puasa.

Niat sahur juga memiliki makna spiritual yang sangat penting. Dalam Islam, sahur dianggap sebagai waktu yang istimewa untuk berdoa dan memperbanyak ibadah. Dengan melakukan niat sahur, seseorang diharapkan dapat mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual untuk menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya.

Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sahur adalah makanan yang penuh berkah, janganlah kamu tinggalkan walaupun hanya dengan minum segelas air putih, karena Allah dan malaikat-Nya akan memberikan shalawat kepada orang yang sahur.”

Dari hadis ini, dapat dipahami bahwa niat sahur bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga memiliki keberkahan dan nilai spiritual yang tinggi.

Baca juga: Doa Niat Puasa Qadha Ramadhan, Tata Cara dan Anjurannya

Niat Sahur Puasa Ramadhan 2023

bacaan sahur puasa

Untuk memulai puasa Ramadhan, niat sahur puasa Ramadhan dapat dibaca dengan lengkap beserta dengan Arab, latin, dan terjemahannya.

Niat sahur puasa ramadhan berbunyi:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى”

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta’ala” yang artinya “Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta’ala.”

Puasa menjadi tidak sah bila tidak didahului niat sebelum waktu fajar.

Rasulullah SAW bersabda,

“مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ”

Man lam yubayyit asy-syiama qabla thulu’i al-fajri fala syiama lahu” yang artinya “Barangsiapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadan 2023 di Seluruh Indonesia (Muhammadiyah)

Apakah Niat Puasa Harus Dibaca Setiap Hari?

Menurut Imam An Nawawi dalam Kitab Al Majmu’, niat sahur sebelum puasa Ramadan perlu dilafalkan setiap hari selama sebulan. Bahkan, tidak ada perbedaan mazhab mengenai hal ini.

“Wajib niat untuk tiap-tiap hari, baik Ramadhan atau lainnya. Tidak ada perbedaan pendapat dalam mazhab kami. Bila seseorang berniat di awal malam Ramadhan untuk puasa sebulan penuh, niatnya tidak sah kecuali hanya untuk niat malam pertama saja,” kata Imam An Nawawi.

Hal ini juga sejalan dengan pandangan sebagian besar ulama.

Sumber referensi yang bisa menjadi acuan terkait hal ini adalah Kitab Al Majmu’ oleh Imam An Nawawi.

Kitab ini termasuk salah satu karya besar dalam ilmu fiqih dan banyak dijadikan rujukan oleh para ulama dalam mengambil hukum-hukum syariat.

Selain itu, sumber referensi lainnya bisa mengambil berupa buku-buku fiqih dari ulama lainnya yang membahas tentang puasa Ramadan, seperti Fathul Qorib, Syarhul Mumti’, dan sebagainya.

Ketentuan ini dalam puasa Ramadan yang kemudian menjadi pembeda antara puasa Ramadan yang bersifat wajib dengan ketentuan puasa sunnah.

Semoga Admin RCTI+ mampu menjawab kebutuhan seputar niat sahur Ibadah Islam sebelum menjalankan puasa ramadhan 2023 ini.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.