Connect with us

Ibadah

Zakat Mal: Syarat, Contoh dan Kalkulasinya

Published

on

zakat mal

Sebagai seorang muslim, menunaikan kewajiban zakat adalah salah satu bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan membantu sesama manusia. Salah satu jenis zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu adalah Zakat Mal.

Zakat Mal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta kekayaan yang dimiliki seseorang setiap tahunnya.

Pengertian Zakat Mal sendiri bisa diartikan sebagai “zakat harta” atau “zakat kekayaan”. Zakat Mal memiliki peran penting dalam agama Islam karena selain menjadi bentuk pengabdian kepada Allah SWT, juga membantu orang-orang yang membutuhkan.

Sejarah Zakat Mal

Sejarah Zakat Mal di Indonesia sudah ada sejak masa penjajahan Belanda. Pada saat itu, zakat mal diatur oleh masyarakat muslim sendiri tanpa adanya dukungan dari pemerintah. Setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia mulai mengatur dan memfasilitasi pengumpulan dan penyaluran zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

Peran Pemerintah dalam Pengumpulan dan Pendistribusian Zakat Mal Pemerintah Indonesia telah memfasilitasi pengumpulan dan pendistribusian zakat melalui BAZNAS.

Selain itu, ada juga zakat yang dikumpulkan oleh pemerintah melalui Kantor Urusan Agama (KUA) di setiap kecamatan. Zakat yang dikumpulkan oleh pemerintah kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui program-program yang disediakan oleh pemerintah.

Baca juga: Doa Malam Lailatul Qadar Arab dan Artinya

Pengertian Zakat Mal

Zakat Mal adalah zakat yang wajib dikeluarkan dari harta kekayaan yang telah mencapai nisab. Nisab itu sendiri adalah batas minimal kekayaan yang harus dimiliki seseorang agar wajib membayar zakat.

Saat ini, nisab untuk Zakat Mal adalah sebesar 85 gram emas.

Untuk menghitung Zakat Mal, kalkulasi tersebut dapat diambil 2,5% dari total kekayaan yang dimiliki setelah dikurangi dengan hutang atau kewajiban lainnya. Kekayaan yang termasuk dalam penghitungan Zakat Mal antara lain harta yang diperoleh dari mendapatkan atau menghasilkan uang seperti gaji, keuntungan dari bisnis, dan lain sebagainya.

Penerima Zakat Mal Ada delapan golongan yang berhak menerima zakat mal, yaitu:

  • Fakir: orang yang sangat miskin dan tidak memiliki harta apa pun
  • Miskin: orang yang kurang mampu dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
  • Amil: orang yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan zakat
  • Muallaf: orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan
  • Riqab: orang yang terjebak hutang dan tidak mampu membayarnya
  • Gharimin: orang yang membutuhkan bantuan untuk membayar hutang yang sudah jatuh tempo
  • Fi sabilillah: orang yang berjuang untuk memperjuangkan agama Islam
  • Ibnu sabil: orang yang sedang melakukan perjalanan jauh dan kehabisan uang

Syarat-Syarat Wajib Zakat Mal

Kepemilikan Harta

Syarat pertama untuk wajib zakat mal adalah kepemilikan harta yang mencapai nisab. Nisab adalah jumlah harta yang harus dipenuhi sebelum seseorang wajib membayar zakat mal.

Mencapai Nisab

Nisab zakat mal adalah sebesar 85 gram emas atau setara dengan harga emas pada saat itu. Artinya, jika harta yang dimiliki sudah mencapai nisab, maka wajib zakat mal harus segera dilakukan.

Mencapai Haul

Syarat ketiga adalah mencapai haul. Haul adalah masa satu tahun kalender hijriyah sejak seseorang memiliki harta yang mencapai nisab. Artinya, zakat mal hanya wajib dikeluarkan setelah masa satu tahun kalender hijriyah telah berlalu.

Jenis Harta yang Wajib Dizakatkan

Harta yang wajib dizakatkan adalah harta yang dimiliki untuk investasi, seperti uang tunai, tabungan, deposito, saham, obligasi, emas, dan sejenisnya.

Sedangkan harta yang digunakan untuk konsumsi, seperti rumah tinggal, kendaraan, perhiasan, pakaian, dan sejenisnya tidak wajib dizakatkan.

Kepemilikan Harta Secara Mutlak

Syarat terakhir adalah harta yang dimiliki harus menjadi milik mutlak seseorang dan sudah lepas dari segala hutang piutang atau utang piutang yang belum jatuh tempo.

Baca juga: 6 Ciri-Ciri Datangnya Malam Lailatul Qadar, Jangan Sampai Lupa!

Pentingnya Melakukan Zakat Mal

Menunaikan zakat mal juga memiliki kepentingan spiritual bagi umat muslim, karena membantu membersihkan harta dari sifat kikir dan kecintaan yang berlebihan pada harta benda. Hal ini akan meningkatkan kesadaran kita untuk memberikan kebaikan dan berbagi dengan sesama.

Zakat Mal juga memiliki kepentingan sosial yang sangat penting, yaitu membantu masyarakat yang membutuhkan dalam meningkatkan taraf hidupnya, membantu mendorong roda perekonomian, serta membantu mewujudkan keadilan sosial di dalam masyarakat.

Sebagai catatan, Zakat Mal berbeda dengan Zakat Fitrah.

Zakat Fitrah adalah zakat yang dikeluarkan pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Zakat Fitrah berupa bahan makanan pokok seperti beras, gandum, atau uang tunai, yang disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Sedangkan Zakat Mal dikeluarkan dari harta kekayaan seseorang setiap tahunnya dan memiliki perhitungan yang berbeda.

Apa perbedaan zakat fitrah dan zakat mal?

Zakat Fitrah adalah zakat yang dikeluarkan pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Zakat Fitrah berupa bahan makanan pokok seperti beras, gandum, atau uang tunai, yang disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Sedangkan Zakat Mal dikeluarkan dari harta kekayaan seseorang setiap tahunnya dan memiliki perhitungan yang berbeda.

Apakah zakat mal hanya untuk orang kaya?

Tidak. Zakat mal adalah kewajiban bagi setiap muslim yang telah mencapai nisab.

Siapa saja yang berhak menerima zakat mal?

Delapan golongan yang berhak menerima zakat mal adalah fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharimin, fi sabilillah, dan ibnu sabil.

Apakah zakat mal hanya dapat disalurkan kepada fakir miskin?

Tidak. Zakat mal dapat disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima, tidak hanya pada fakir miskin saja.

Apakah kita dapat menunda menunaikan zakat mal?

Tidak. Menunaikan zakat mal harus dilakukan pada saatnya yang telah ditentukan. Jika kita menundanya tanpa alasan yang jelas, maka hal tersebut dapat menjadi dosa bagi kita.

Apakah kita dapat memberikan zakat mal langsung kepada orang yang membutuhkan?

Tidak. Kita harus menyalurkan zakat melalui lembaga yang terpercaya seperti BAZNAS atau LAZ (Lembaga Amil Zakat). Hal ini agar zakat yang kita berikan dapat disalurkan dengan baik dan tepat sasaran.

Apa saja manfaat menunaikan zakat mal?

Menunaikan zakat mal memiliki manfaat spiritual dan sosial yang penting. Secara spiritual, menunaikan zakat mal dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Sedangkan secara sosial, menunaikan zakat mal dapat membantu mendorong roda perekonomian dan mewujudkan keadilan sosial di dalam masyarakat.

Apa yang harus dilakukan jika kita tidak dapat menunaikan zakat mal?

Jika kita tidak dapat menunaikan zakat mal karena alasan yang sah, kita dapat menundanya hingga alasan tersebut tidak lagi ada. Namun, jika kita tidak menunaikan zakat mal tanpa alasan yang jelas, maka hal tersebut dapat menjadi dosa bagi kita.

Apakah kita dapat menunaikan zakat mal secara online?

Ya. Saat ini, banyak lembaga amil zakat yang menyediakan layanan pembayaran zakat melalui online. Namun, kita harus memastikan bahwa lembaga tersebut terpercaya dan sudah memiliki izin dari pemerintah.

Apakah kita dapat menunaikan zakat mal lebih dari 2,5%?

Ya. Kita dapat menunaikan zakat mal lebih dari 2,5% jika kita merasa bahwa jumlah tersebut tidak mencukupi untuk membantu orang yang membutuhkan. Namun, hal ini harus dilakukan dengan niat yang baik dan tidak melanggar aturan Islam.

Apakah zakat mal bisa dicicil?

Zakat mal tidak bisa dicicil karena termasuk ke dalam kewajiban pembayaran yang harus dipenuhi secara sekaligus pada saatnya. Hal ini berbeda dengan pembayaran zakat fitrah yang bisa dicicil atau dibayarkan sebelum hari raya Idul Fitri.

Apakah sedekah dan zakat mal sama?

Beda. Sedekah adalah bentuk sumbangan sukarela, sementara zakat mal merupakan kewajiban bagi umat Muslim yang memiliki harta yang mencapai nisab dan haul. Meskipun keduanya memiliki nilai kebaikan yang sama, namun kedua konsep tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda dan masing-masing memiliki peran penting dalam membantu sesama dan menjalankan ajaran agama Islam.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.