Dinilai tak Pantas, Produser Film Kiblat Sambangi MUI

Dinilai tak Pantas, Produser Film Kiblat Sambangi MUI

Gaya Hidup | serpong.inews.id | Jum'at, 29 Maret 2024 - 06:50
share

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengkritik keras film Kiblat yang tengah menjadi sorotan karena kontroversi yang mengepungnya. Hal ini karena poster yang dinilai sebagai penghinaan. Menurut Ketua MUI Bidang Dakwah KH Cholil Nafis, kiblat memiliki arti arah yang dihadapi umat Muslim saat melaksanakan salat.

Namun, dalam poster film Kiblat, terlihat seorang wanita sedang salat dengan wajah terbalik, sebuah gambaran yang dianggap menghina. "Saya belum mengetahui isi dari film ini, jadi saya belum bisa memberikan komentar.

Namun, poster yang digunakan cukup menyeramkan mengingat judulnya Kiblat. Secara makna, kiblat adalah Ka'bah, arah yang dihadapi saat salat," ungkap KH Cholil melalui akun Instagramnya pada Rabu (27/3/2024).

KH Cholil menilai bahwa rumah produksi film Kiblat, Leo Pictures, telah menggunakan promosi yang sensitif untuk menarik perhatian penonton. Oleh karena itu, film ini dianggap tidak pantas untuk ditayangkan karena berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.


Foto/teater.co

"Jika benar adanya, maka film ini tidak pantas untuk diedarkan, karena dapat dianggap sebagai kampanye hitam terhadap ajaran agama, dan harus segera diturunkan dari layar," tegasnya.

Menurutnya, reaksi terhadap isu agama sering dimanfaatkan oleh pengusaha untuk mendapatkan keuntungan finansial. Hal seperti ini tidak bisa dibiarkan dan harus ditentang. Setelah menerima banyak kritik, produser film Kiblat mengunjungi MUI pada Rabu (27/3/2024).

Mereka didampingi oleh Ustaz Syakir dan disambut oleh KH Cholil serta Wakil Sekjen MUI KH Arif Fakhruddin. Dalam pertemuan ini, tim produser Kiblat menjelaskan isi, judul, dan poster dari film horor yang dibintangi oleh Ria Ricis.

Penyebab kontroversi mengenai judul dan poster film ini juga menjadi topik utama dalam pertemuan tersebut. Tim produser film Kiblat turut meminta maaf atas kehebohan yang terjadi di masyarakat akibat karya terbaru mereka.

"Kami hadir hari ini untuk menyampaikan permohonan maaf atas kehebohan yang terjadi. Ini adalah surat permohonan maaf dari Leo Pictures kepada Majelis Ulama Indonesia dan seluruh masyarakat Indonesia," kata Agung.

Permintaan maaf ini juga didukung dengan penyerahan surat permohonan maaf resmi. Selanjutnya, hasil dari pertemuan tersebut adalah permintaan dari KH Cholil kepada tim produser film Kiblat untuk mengubah judul dan poster film tersebut.

Lebih lanjut, dia meminta agar film ini diserahkan ke Lembaga Sensor Film (LSF) untuk dinilai. Tim produser film Kiblat sepakat dengan hasil pertemuan bersama MUI hari itu, dan berjanji untuk mengubah judul dan poster film.

"Kami akan mengganti nama film Kiblat. Tidak lagi menggunakan judul Kiblat, dan juga poster yang telah dipertanyakan," ucap KH Cholil.(*)

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Rabu, 27 Maret 2024 - 17:20 WIB oleh Diana Rafika Sari dengan judul "Film Kiblat Dinilai Tidak Pantas Tayang, Produser Sambangi MUI".

Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.

- Android: https://sin.do/u/android

- iOS: https://sin.do/u/ios

Topik Menarik