Makin Loyo! Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp16.220

Makin Loyo! Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp16.220

Ekonomi | inews | Rabu, 17 April 2024 - 16:59
share

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS sore ini ditutup melemah ke level Rp16.220 setelah sebelumnya sempat ke level Rp16.176. Mengutip data Bloomberg, rupiah hari ini, Rabu (17/4) dibuka pada level Rp16.252 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelaku pasar tetap bias terhadap dolar setelah rilis data inflasi dan penjualan ritel AS yang lebih tinggi dari perkiraan.

"Yang menunjukkan bahwa inflasi masih stagnan dalam beberapa bulan terakhir dan peringatan dari Federal Reserve membuat sebagian besar pedagang tidak memperhitungkan penurunan suku bunga lebih awal serta memburuknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang mendorong permintaan safe haven," tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (17/4/2024).

Komentar Powell membuat para pedagang semakin mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juni, dengan alat CME Fedwatch yang kini menunjukkan peluang 79,2 persen bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga tetap stabil. Alat ini juga menunjukkan para pedagang memperkirakan peluang kecil kenaikan 25 basis poin.

Lebih banyak pejabat Fed yang akan menyampaikan pidatonya dalam beberapa hari mendatang, dan kemungkinan besar akan mengulangi retorika Powell, mengingat bank sentral telah memberi isyarat bahwa setiap penurunan suku bunga akan dipandu oleh inflasi.

Selain itu, para pedagang waspada terhadap kemungkinan tindakan intervensi oleh pemerintah Jepang, terutama karena beberapa pejabat memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir bahwa mereka tidak akan mengesampingkan tindakan apa pun untuk membendung pelemahan yen.

Dari sentimen domestik, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 di angka 5 persen.

IMF tak mengubah proyeksinya terhadap ekonomi Indonesia di angka 5 persen. Setidaknya IMF telah konsisten terhadap prospek ekonomi Tanah Air dalam tiga laporan berturut-turut.

Meski mempertahankan prospek ekonomi tahun ini, namun IMF terpantau mengerek proyeksi ekonomi RI pada 2025 menjadi 5,1 persen. Sebelumnya, IMF secara kompak memberikan angka 5 persen terhadap proyeksi ekonomi RI, baik pada 2023, 2024, maupun 2025.

Hal itu sejalan dengan IMF menyebutkan bahwa negara berkembang yang tergabung dalam G20, salah satunya Indonesia, memegang peran penting bagi aktivitas ekonomi global. Indonesia sebagai produsen utama terbesar untuk transisi energi, yakni nikel.

Lain IMF, lain pula Pemerintah. Perekonomian Indonesia di tahun 2024 optimis akan lebih tinggi dibandingkan proyeksi IMF, yakni di angka 5,2 persen, kemudian pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai kisaran 5,3 persen-5,6 persen.

Optimisme pemerintah terhadap proyeksi 2024 yang solid dan 2025 yang lebih baik, didukung oleh kondisi politik yang semakin stabil pasca pemilihan presiden (Pilpres) serta berbagai indikator makro cukup bagus dan fundamental makro juga kuat, memperkuat optimisme ekonomi terus tumbuh.

Dengan demikian, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif kemudian ditutup melemah di rentang Rp16.170 - Rp16.250.

Topik Menarik