United Tractors Raup Laba Bersih Rp4,5 Triliun di Kuartal I 2024

United Tractors Raup Laba Bersih Rp4,5 Triliun di Kuartal I 2024

Ekonomi | inews | Selasa, 30 April 2024 - 14:22
share

JAKARTA, iNews.id - PT United Tractors Tbk (UNTR) meraup laba bersih Rp4,5 triliun di kuartal I 2024. Torehan tersebut turun 15 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,3 triliun.

Penurunan laba bersih perseroan disebabkan oleh terkoreksinya pendapatan dan penurunan pendapatan, ditambah dengan biaya keuangan yang lebih tinggi dan kerugian selisih kurs. Pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp32,4 triliun, turun 7 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp34,9 triliun. 

“(Penurunan pendapatan) disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen mesin konstruksi dan pertambangan batu bara,” ujar Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K Loebis dalam keterangan resminya dikutip, Selasa (30/4/2024).

Secara rinci, segmen usaha mesin konstruksi mencatat penurunan penjualan alat berat Komatsu sebesar 37 persen menjadi 1.126 unit dibandingkan tahun lalu sebesar 1.791 unit. Sementara itu, pendapatan perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat turun 11 persen menjadi Rp2,6 triliun dari Rp3 triliun. 

Lalu, penjualan Scania turun dari dari 218 unit menjadi 87 unit dan penjualan produk UD Trucks turun dari 89 unit menjadi 32 unit yang disebabkan oleh penurunan permintaan terutama di sektor pertambangan.

“Secara keseluruhan, pendapatan unit usaha mesin konstruksi turun 22 persen menjadi Rp8,3 triliun dibandingkan Rp10,6 triliun pada periode yang sama tahun 2023,” katanya.

Dari segmen usaha kontraktor penambangan yang dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA), sampai dengan bulan Maret 2024 membukukan pendapatan bersih sebesar Rp13,3 triliun, atau naik 14 persen dari Rp11,7 triliun. 

Selanjutnya, segmen usaha pertambangan batu bara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA) mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,3 triliun atau turun 21persen dari sebelumnya Rp10,5 triliun.

Sementara itu, segmen usaha pertambangan emas dan mineral lainnya mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 8 persen menjadi Rp1,8 triliun, yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan harga jual rata-rata emas sebesar 14 persen, dari 1.896 dolar AS per ons menjadi 2.165 dolar AS per ons.

Lalu, segmen usaha industri konstruksi dijalankan oleh PT Acset Indonusa Tbk (ACST), sampai dengan bulan Maret 2024 masih mencatatkan kenaikan rugi bersih menjadi sebesar Rp42 miliar, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp30 miliar. 

Topik Menarik