Mengandung 20 Jenis Asam Amino, Ikan Teri Bermanfaat untuk Kesehatan Jangka Panjang

Mengandung 20 Jenis Asam Amino, Ikan Teri Bermanfaat untuk Kesehatan Jangka Panjang

Berita Utama | sindonews | Jum'at, 26 April 2024 - 03:15
share

Ikan teri merupakan salah satu jenis boga bahari yang umum ditemukan di kawasan pinggir pantai dan dikategorikan ikan berminyak. Ikan teri juga bermanfaat untuk manusia.

Ahli Bioteknologi Universitas Airlangga (Unair) Heru Pramono SPi M Biotech PhD menyatakan, kandungan asam amino dalam ikan teri memiliki banyak manfaat kesehatan, terutama bagi ibu hamil.

“Terdapat 20 jenis asam amino yang terkandung dalam ikan teri dapat mendukung kesehatan ibu hamil. Selain itu, kandungan kalsium sangat baik untuk tumbuh kembang janin,” terangnya.

Baca Juga: Bahaya Nge-Vape untuk Kesehatan, Jadi Sorotan usai Chandrika Chika Tertangkap NarkobaHeru menilai, konsumsi ikan teri sebagai alternatif daging merah guna mencegah penyakit bukanlah pendekatan yang tepat. Meskipun kuantitas daging dalam ikan teri tidak sebanyak daging merah, namun menurut Heru konsumsi daging ikan lebih tepat sebagai suplementasi.

Dia juga meninjau manfaat kandungan omega-3 dalam ikan teri.

“Ikan kecil di laut biasanya mengonsumsi plankton atau mikroba alam yang mengandung omega-3. Menurut penelitian, kandungan ini bermanfaat untuk perkembangan otak dan mencegah kardiovaskuler. Sedangkan kandungan kalsiumnya baik untuk pertumbuhan tulang,” ungkap Heru.

Kandungan protein dalam ikan teri juga berperan sebagai bahan dasar penyusunan protein di dalam tubuh dan berpotensi sebagai antikanker.

Heru menyarankan proses pengolahan ikan teri yang benar. Yaitu dengan memperhatikan kebersihan dan kesegarannya.

“Ikan teri yang segar memiliki sedikit bakteri dan aman dikonsumsi. Meminimalkan proses pemasakan, seperti durasi masak singkat atau penyajian utuh, untuk mengurangi panas dan menjaga nutrisi,” tuturnya.

Selain cara di atas, Heru juga menyarankan untuk menambahkan teri dalam telur goreng sebagai pengganti garam. Hal ini guna mengurangi konsumsi garam secara berlebihan. Lebih lanjut ia menganjurkan untuk mengonsumsi ikan teri dalam jumlah sedikit secara konsisten.

Baca Juga: Awas! Pola Makan Buruk Picu Penyakit KankerHeru turut mengimbau agar mengonsumsi ikan teri kering asin dengan tidak berlebihan. Pasalnya, ikan teri kering asin memiliki kadar natrium tinggi yang dapat memicu hipertensi. Ia pun menganjurkan untuk mengurangi penggunaan garam dalam makanan lain atau menggunakan teri sebagai pengganti bumbu.

Selain itu, Heru juga menekankan pentingnya mempertimbangkan kesegaran dan potensi kontaminasi bakteri pada ikan teri.

“Ada riset yang menyebutkan, ikan yang dipasarkan dalam kondisi tidak higienis rentan terpapar bakteri yang patogen. Salah satunya adalah Escherichia coli atau sejenis salmonella yang dapat membahayakan konsumen,” kata Heru.

Heru tidak menganjurkan konsumsi ikan teri dalam kondisi mentah di Indonesia. Pasalnya, Indonesia merupakan negara tropis, banyak sekali bakteri, kontaminan, dan patogen. Lebih lanjut ia membandingkan konsumsi ikan teri di Indonesia dan Jepang, di mana penambahan wasabi digunakan untuk antiparasit.

Menurut literatur yang ia baca, sambungnya, sejumlah bakteri sejenis anisakis hanya menyerang mamalia laut. Walaupun begitu, Heru menekankan untuk mempertimbangkan nutrisi yang diperoleh dan menghindari risiko kesehatan jangka pendek maupun panjang.

Topik Menarik