Doctor Strange in the Multiverse of Madness, Horor Resmi Jagat Marvel

Doctor Strange in the Multiverse of Madness, Horor Resmi Jagat Marvel

Nasional | jawapos | Minggu, 8 Mei 2022 - 21:05
share

Semesta berantakan. Keberadaan Book of the Vishanti, kitab mantra sihir putih kuno, masih misterius. Kekacauan di luar batas itu memaksa Illuminati turun tangan. Doctor Strange, Wong, dan para ahli magis di Kamar-Taj harus berpacu dengan waktu, tabrakan antarsemesta, monster, yang semuanya disebabkan kekuatan Darkhold.

DI Spider-Man: No Way Home, Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) telah berkali-kali mengingatkan petaka multiverse. Namun, kekacauan tabrakan antarsemesta itu tak terhindarkan. Pemantiknya, America Chavez (Xochitl Gomez), remaja asal dunia paralel di luar bumi yang mampu menembus dimensi. Kemampuan itu membuatnya diburu iblis.

Wong (Benedict Wong) turun tangan untuk menghentikan aksi liar America. Langkah itu ternyata tidak mampu menghentikan kekacauan yang terjadi. Strange dan Wong meminta bantuan Wanda Maximoff alias Scarlet Witch (Elizabeth Olsen) yang dianggap mampu mengurai rune sihir gelap para iblis. Tapi, sihir Scarlet Witch justru memperkacau multiverse.

Kekacauan antarsemesta itu membuat versi lain para karakter bermunculan. Baik yang memiliki niat baik maupun buruk. Illuminati perkumpulan rahasia berisi superhero Marvel ikut turun tangan. Keberadaan itu tidak banyak membantu. Angan-angan bercampur realitas. Beberapa semesta ikut rusak bersama masuknya sihir jahat.

Sutradara Sam Raimi mengaku gembira. Marvel akhirnya mau menjajal genre horor di film superheronya. Itu merupakan film Marvel Cinematic Universe pertama yang bernuansa horor. Dia menyatakan, ide tersebut diungkap langsung oleh bos Marvel Studios Kevin Feige.

Akhirnya, jagat film ini bersentuhan dengan tema horor. Aku punya banyak sekali ide dan akhirnya berkesempatan untuk meneriakkan boo! paparnya dalam konferensi pers pada 1 Mei lalu.

Cumberbatch menyatakan, sekuel Doctor Strange menjadi penyegaran buat tokohnya. Sebab, di film tersebut, dia memerankan banyak versi Strange. Ide naratif multiverse menantang kami untuk membayangkan karakter kami di struktur lain Sama, tapi beda. Kompleks, namun seru, lanjutnya.

Sementara itu, Olsen merasa karakternya memasuki babak baru di Multiverse of Madness. Dia menjelaskan, Wanda Maximoff lebih percaya diri dan paham akan dirinya sendiri. Aku melihat diriku sebagai pengacara untuk Wanda. Aku akan terus membela, membela, dan membela sudut pandang dan yang dilakukannya, tegasnya. Di sisi lain, sosok kekasih Vision itu juga masih berusaha keras memahami kekuatannya serta menghadapi kehilangan luar biasanya.

Xochitl Gomez, anak baru di jagat film Marvel, mengaku bangga berada di jagat film tersebut. Dia merasa, identitas dan orientasi seksualnya dihormati lewat karakter America Chavez. Meski demikian, Gomez menilai, karakternya cukup tricky diperankan. Ini film yang sangat dewasa dan berat. Aku harus memastikan America punya daya juang sekaligus sisi mudanya. Karena bagaimanapun, karakternya masih 14 tahun. Dia adalah yang termuda di seluruh kegilaan ini, ungkapnya.

Doctor Strange in the Multiverse of Madness, seperti judulnya, menjanjikan kegilaan dan multiverse. Para kritikus memberikan first reaction yang positif. Di ulasan, banyak yang menilai film besutan Sam Raimi itu menjanjikan pengalaman menonton yang unik. Kegilaan film Marvel bakal membuat kepalamu berputar, tapi gaya khas Raimi, sentuhan macabre, dan humor yang ganjil membuat film ini membumi, ulas Brian Truitt di USA Today.

Kontributor Los Angeles Times Justin Chang berpendapat, Raimi membuat sekuel Doctor Strange berbeda dengan jagat film Marvel. Sekuel ini jadi kendaraan yang mengakomodasi cinta gilanya pada film horor, paparnya.

Namun, ada pula yang menilai bahwa film yang rilis mulai Kamis (5/5) itu gagal. Jagat film Marvel mulai terasa seperti serial komik yang panjang. Mungkin, Phase 4 belum menggigit, lanjut Lindsey Bahr dalam ulasannya di Associated Press.

Konsep film pun, meski segar, kurang inovatif. Film ini gagal mengeksplorasi banyak kemungkinan. WandaVision dan Loki lebih berani mengambil risiko kreatif secara signifikan, papar Brian Tallerico di laman RogerEbert.com.

TRIVIA

Cumberbatch menyatakan, kalau Doctor Strange bisa liburan, karakternya bakal berpelesir ke Kostarika untuk berjemur, bermalas-malasan, dan surfing.

Olsen mengaku kalah oleh Cumberbatch untuk urusan hand dance. Dia menceritakan, sang aktor memiliki kebiasaan datang ke kelab techno dan punya gerakan andalan yang aneh, tapi sulit diikuti.

Wong menceritakan, karakter Wong akan menjadi salah satu peran yang paling dibanggakannya. Dia menilai, leluhurnya juga akan ikut bangga. Sebab, tokoh Wong adalah representasi Asia yang punya posisi penting di film.

Raimi mengakui, di antara banyaknya teknologi yang digunakan di film, Zoom adalah favoritnya. Sebab, dia bisa mengarahkan ratusan orang sekaligus dalam waktu bersamaan.

Selama masa produksi, penulis naskah Michael Waldron menyatakan, naskah masih diubah bahkan hingga H-2 pengambilan gambar. Para cast juga harus menghafal naskah untuk film lain. Waldron menyatakan, para cast Doctor Strange 2 punya kemampuan improvisasi dan pendalaman karakter yang luar biasa.

Topik Menarik