Kisah Deni Setiawan, Banting Setir dari Marketing Bank Jadi Pengais Barang Bekas Demi Kebutuhan Keluarga

Kisah Deni Setiawan, Banting Setir dari Marketing Bank Jadi Pengais Barang Bekas Demi Kebutuhan Keluarga

Nasional | okezone | Jum'at, 26 April 2024 - 15:36
share

JAKARTA - Sebagai lelaki, tentu punya tanggung jawab lebih untuk memenuhi kecukupan sandang, pangan, dan papan keluarga. Berbagai pekerjaan dari kantoran hingga mencari barang bekas di jalanan pun dilakukan demi kebutuhan keluarga aman.

Hal itulah sedikit gambaran dari Deni Setiawan (39) yang rela banting setir dari pegawai marketing di salah satu bank swasta menjadi pengais barang bekas atau yang biasa disebut pemulung.

Kepada iNews Media Group, Deni menyatakan, terakhir merasakan bangku sekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Setelah tamat dari bangku sekolah, ia menolak permintaan kedua orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang kata orang bisa menjadikan pendapatan lebih baik.

Teguh dengan pendiriannya, Deni pun mencoba peruntungannya dengan melamar diberbagai perusahaan dengan bermodalkan ijazah SLTA. Usahanya itu pun membuahkan hasil. Ia diterima untuk menjadi pegawai di salah satu bank swasta dengan posisi marketing.

Singkat cerita, tahun 2019 Pandemi Covid-19 menerjang berbagai negara di dunia. Indonesia pun turut menjadi sasaran virus yang digadang-gadang berasal dari China itu. Ketika pandemi Covid-19 melanda, banyak perusahaan yang gulung tikar karena pendapatan lebih kecil dibandingkan biaya pengeluaran mereka.

Para pegawai pun menjadi korban dengan pemutusan hak kerja yang secara tiba-tiba, tanpa aba-aba. Hal itu pula yang dialami Deni. Deni diberhentikan dari tempat ia bekerja saat Indonesia diguncang Covid-19.

"Setelah sekolah memang saya kerja di marketing, karena corona (Covid-19) pengurangan pekerja, ya saya di rumahkan," kata Deni yang ditemui saat beristirahat setelah mengikat hasil pencariannya ke gerobak reotnya.

Seusai diberhentikan dari marketing, Deni mengaku sempat menganggur selama satu tahun. Bukan hanya berpangku tangan meratapi nasib, Deni mencoba mencari pekerjaan baru dalam kurun waktu tersebut. Namun, ikhtiarnya itu tidak membuahkan hasil.

"Awal saya keluar dari pekerjaan marketing itu kan saya nganggur selama setahun lebih, melamar pekerjaan sono sini gada hasil, sedangkan saya pulang ke rumah anak-bini diem, beras kaga ada, duit seperak kaga ada," ujar Deni dengan logat Betawinya.

Topik Menarik