Ketika Advokat Semangati Para Penegak Hukum dengan Bikin Lagu

Ketika Advokat Semangati Para Penegak Hukum dengan Bikin Lagu

Nasional | jawapos | Sabtu, 5 Februari 2022 - 07:48
share

Cara yang dilakukan Michael, Billy, dan Allen ini menarik. Mereka memotivasi penegak hukum untuk berbuat adil melalui lagu.

LUGAS WICAKSONO, Surabaya

Kami petarung. Tuk tegakkan hukum walau langit runtuh. Justitia ruat cuelum.

KALIMAT itu merupakan penggalan lirik lagu berjudul Justitia ciptaan Michael Christ Harianto, Billy Handiwiyanto, dan Allen. Michael dan Billy berprofesi advokat, sedangkan Allen seorang musisi. Ketiganya sepakat berkolaborasi membuat lagu bertema hukum untuk kali pertama.

Klip video lagu tersebut secara kebetulan diunggah di akun YouTube MCH Nine bertepatan dengan ditangkapnya hakim Itong Isnaeni Hidayat dan panitera pengganti M. Hamdan setelah diduga menerima suap dari pengacara Hendro Kasiono senilai Rp 1,3 miliar. Suap itu diduga diberikan Hendro agar permohonan pembubaran perusahaan yang diajukan kliennya dikabulkan hakim Itong.

Michael dan Billy secara kebetulan menjadi pengacara lawan Hendro dalam perkara tersebut. Penangkapan oknum penegak hukum itu menjadi puncak keprihatinan keduanya terhadap penegakan hukum. Sebab, mereka menjadi korbannya. Kebetulan momennya sama saja, kata Michael.

Michael yang sudah lama menjadi advokat merasa prihatin dengan perilaku oknum penegak hukum. Tidak jarang, para oknum tersebut mengesampingkan nuraninya dalam menegakkan hukum hanya untuk kepentingan pribadi. Lagu Justitia itu diciptakan berdasar pengalaman mereka sebagai advokat yang juga menjadi bagian dari penegak hukum.

Kami sebagai advokat merasakan sebagai penegak hukum. Jadi, kami cuma mengimbau, ayo hakim, jaksa, polisi kembalikan nurani. Kita tegakkan hukum, ujarnya.

Billy menambahkan, lagu itu diciptakan sebenarnya bukan sebagai kritik. Lirik lagu tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para penegak hukum agar senantiasa menegakkan hukum dengan seadil-adilnya. Meskipun banyak godaan dalam mempraktikkannya.

Berdasar pengalamannya, saat ini masih banyak masyarakat yang belum atau bahkan tidak mendapatkan hak hukum sebagaimana mestinya. Fenomena itu, menurut dia, diperparah adanya oknum-oknum penegak hukum yang seharusnya menjaga wibawa dan menjamin tegaknya hukum, tetapi justru terpengaruh hal yang tidak baik.

Kemudian, dengan gampangnya tergoda dan terseret dalam praktik jual beli hukum. Bahkan, mengabaikan hukum semata-mata untuk kepentingan pribadi dan kenikmatan duniawi belaka, kata Billy.

Menurut dia, sebenarnya cukup banyak oknum penegak hukum yang tertangkap, diadili, dan dihukum berat. Namun, kenyataan itu sama sekali tidak menghalangi dan menyurutkan nyali oknum-oknum lain untuk menyalahgunakan hukum. Billy dan Michael, advokat yang masih muda, berharap agar caturwangsa penegak hukum yang di antaranya ada hakim, jaksa, polisi, dan advokat tetap menegakkan hukum dengan adil terhadap masyarakat.

Melalui lagu ini, kami menyerukan imbauan moral dan mengobarkan semangat nyalakan api kebenaran untuk Indonesia yang lebih baik. Slogan justitia ruat caelum, tegakkan hukum walau langit runtuh harus tetap dipegang caturwangsa penegak hukum, tuturnya.

Sementara itu, Allen yang menjadi vokalis dalam lagu tersebut menyatakan, dirinya dan dua temannya itu sebenarnya sudah ngeband sejak sekolah di SMAN 2 Surabaya. Mereka baru bertemu lagi setelah sekian lama berpisah. Kami kontak lagi saat pandemi ini untuk buat lagu, kata Allen.

Menyanyikan lagu bertema hukum merupakan pengalaman pertamanya. Dia berharap selanjutnya bisa menyanyikan lagu-lagu tentang hukum lagi. Sebelum-sebelumnya tema cinta anak muda. Rasanya agak beda dan lebih semangat saat membawakan lagu hukum. Ada jiwa nasionalis, ungkapnya.

Topik Menarik