Minyak Goreng Curah Langka, Pedagang: Beli di Agen Ada Syaratnya, Harus Beli Telur 1 Peti

Minyak Goreng Curah Langka, Pedagang: Beli di Agen Ada Syaratnya, Harus Beli Telur 1 Peti

Ekonomi | inewsid | Kamis, 7 April 2022 - 11:18
share

BEKASI, iNews.id - Pedagang sembako di pasar Mangunjaya, Bekasi mengeluhkan minyak goreng curah yang langka sejak disubsidi pemerintah. Bahkan, agen yang menjual memberikan syarat kepada pedagang.

"Minyak goreng curah lagi susah sekarang. Kemarin-kemarin minyak kemasan yang susah, sekarang yang curah. Bingung saya. Kalau pemerintah ngumumin murah, pasti langka," kata pedagang sembako, Agam saat ditemui MNC Portal Indonesia di Pasar Mangunjaya, Bekasi, Kamis (7/4/2022).

Dia menuturkan, sales yang biasa mengantarkan barang termasuk minyak goreng curah sudah dua minggu tidak mengirimkan barang tersebut.

"Ini saja (minyak goreng curah) salesnya enggak dateng sudah dua minggu. Biasanya rutin (datang)," ucap Agam.

Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dia rela mencari minyak goreng curah di agen-agen. Namun, untuk membeli minyak goreng curah 2 jerigen ada persyaratan, yakni harus membeli telur minimal satu peti.

"Karena sales enggak kirim barang, akhirnya saya beli di agen. Di agen pun stoknya enggak banyak. Malah ada syaratnya. Kalau mau beli 1 atau 2 jerigen harus beli minimal satu peti telur," tutur Agam.

Padahal dia tidak menjual telur. Akibat, persyaratan tersebut, dia tidak jadi membeli. Alhasil, hari ini dia hanya menjual minyak goreng curah yang tersisa.

"Ada persyaratan begitu saya enggak jadi beli. Orang saya enggak jualan telur. Ya sudah hari ini saya jual yang sisa kemarin-kemarin saja. Enggak ada stok lagi di sini," ujarnya.

Adapun harga minyak goreng curah yang dia jual seharga Rp23.000 per kilogram (kg). Pemerintah sebelumnya telah menetapkan harga minyak goreng curah sebesar Rp14.000 per liter.

Sementara seorang pembeli yang merupakan pedagang gorengan yang membeli minyak goreng curah di warung Agam mengaku terkejut harga minyak goreng curah tembus Rp23.000 per kg. Awalnya, dia ragu untuk membeli, tetapi karena butuh, pedagang gorengan itu akhirnya membelinya.

"Mahal amat. Bukannya Rp14.000 yang pemerintah bilang itu? Ya sudahlah biarin. Beli sekilo saja, mau enggak mau," katanya.

Topik Menarik