Ketum PBNU Gus Yahya Resmi Ditetapkan sebagai Ketua MWA UI 2024-2029

Ketum PBNU Gus Yahya Resmi Ditetapkan sebagai Ketua MWA UI 2024-2029

Berita Utama | sindonews | Kamis, 25 April 2024 - 17:50
share

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU), Dr. (H.C.) K.H. Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) Periode 2024–2029.

Adapun penetapan ini dilaksanakan pada Rabu (24/4/2024) kemarin di Graha Diktiristek, Gedung D Lantai 18, Kompleks Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, dalam acara Pisah-Sambut Kepengurusan MWA UI periode 2019–2024 dan periode 2024–2029.

"Serah terima kepengurusan MWA UI didasarkan pada Surat Keputusan (SK) Mendikbudristek Nomor 33263/M/06/2024 tentang Pemberhentian Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Periode Tahun 2019–2024 dan Pengangkatan Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Periode Tahun 2024–2029," kata Kepala Biro Humas dan KIP UI, Amelita Lusia dalam keterangannya dikutip, Kamis (25/4/2024).

Baca juga: Ketua Umum PBNU hingga Dirut Garuda Masuk Daftar Calon Anggota MWA UI 2024-2029

Sementara itu, Direktur Jenderal Diktiristek, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, mewakili Menteri Nadiem, menyampaikan apresiasi atas kontribusi anggota MWA UI 2019–2024 dan mengucapkan selamat kepada anggota MWA UI terpilih.

Ia juga menyebut bahwa tantangan ke depan untuk PTNBH semakin besar. Oleh kerena itu, diperlukan terobosan-terobosan agar UI lebih baik ke depannya.

“Ada beberapa kunci keberhasilan PTNBH, antara lain leadership, ownership, organisasi, transformasi, efisiensi, entrepreneurship, kolaborasi, dan kreativitas. Leadership mencakup seluruhnya, sementara ownership adalah rasa memiliki yang tinggi, corporate spirit. Kita harus membangun organisasi yang mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak, sehingga dapat terus menghasilkan inovasi yang unggul,” ujar Abdul.

Kemudian, Rektor UI Prof. Ari Kuncoro mengatakan bahwa modal yang tak bisa diteruskan tanpa perlakuan khusus yakni modal sosial.

"Pisah-sambut adalah kata-kata yang sangat mendalam. Dalam organisasi, menjadi hal yang alamiah jika terjadi pergantian pengurus. Jika organisasi itu memiliki gedung dan perlengkapan, maka itu modal fisik yang akan diteruskan dari satu pengurus ke pengurus yang lain. Namun, ada satu yang tidak bisa diteruskan tanpa perlakuan khusus, yaitu modal sosial atau social capital. Jadi, kalau tidak ada mekanisme untuk memberikan pesan tentang apa sebenarnya yang dihadapi oleh organisasi, maka organisasi tersebut setiap kali ada pergantian pengurus, yang melanjutkan akan belajar dari awal," ucap Ari.

Lebih lanjut, Prof. Ari menekankan pentingnya transfer ilmu dalam organisasi. Ia mengapresiasi langkah yang ditempuh MWA UI selama periode kepengurusan 2019–2024.

Menurutnya, periode ini cukup berat karena banyaknya masalah dunia, mulai dari geopolitik hingga pandemi Covid-19. Namun, dengan membaca situasi, UI dapat mengambil kebijakan dan melakukan implementasi yang tepat.

“Ini membuat kita menjadi lebih piawai dalam mengelola organisasi. Tanpa Covid, tidak ada rapat dengan Zoom. Dengan adanya Zoom, kerja sama dengan universitas di dalam dan luar negeri lebih mudah karena pendekatan awal bisa dilakukan melalui media ini. Selain itu, pembelajaran mulai menerapkan MOOCS. Inilah yang disebut membaca dan memanfaatkan situasi. Di balik kesulitan, selalu ada kemudahan jika kita bisa membacanya dengan kemampuan higher order of thinking,” pungkasnya.

Sebagai informasi, kepengurusan MWA UI periode 2019-2024 terdiri atas 17 anggota. Dari unsur masyarakat meliputi Dr. Noni (Ketua); Nadiem Makarim, B.A., MBA; Saleh Husin, S.E., M.Si.; Erick Thohir, B.A., M.B.A; Dr. Darmin Nasution, S.E.; Jonathan Tahir; dan Yohanes Jap.

Dari unsur dosen terdiri atas Prof. Corina DS Riantoputra, M.Com., Ph.D., Psikolog (Sekretaris); Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D; Prof. drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D; Sri Mulyani, S.E., MS., Ph.D; Prof. Dr. drg. Yosi Kusuma Eriwati, M.Si; Prof. Dr. drs. Freddy BL Tobing, M.Si.; Prof. Ir. Rinaldy Dalimi, M.Sc, Ph.D.; dan Prof. Dr. dr. Erni H. Purwaningsih, M.S. Anggota MWA dari unsur tenaga kependidikan diwakili oleh Luluk Tri Wulandari, M.Hum. dan dari unsur mahasiswa diwakili oleh Muhammad Kafin Nur.

Sementara itu, anggota terpilih MWA UI periode 2024–2029 terdiri atas 15 anggota. Dari unsur masyarakat, di antaranya Dr. Yahya (Ketua); Dr. Noni (Wakil); Dr. Muh. Yusuf Ateh, Ak., MBA, CSFA, CGCAE; Dr. Ir. Setia N Miliatia Moemin, MBA; Ir. Irfan Setiaputra; dan Dr. Dany Amrul Ichdan, S.E., M.Sc.

Dari unsur dosen terdiri atas Prof. Dr. Ir. Praswasti PDK Wulan, M.T. (Sekretaris); Prof. Dr. Tri Hayati, S.H., M.H.; Prof. Dr. Amy Yayuk Sri Rahayu, M.Si.; Dr. Enie Noviestari, S.Kp., M.S.N.; Prof. Drs. Heru Suhartanto, M.Sc., Ph.D.; Prof. Dr. Bambang Wibawarta, S.S., M.A.; dan Prof. Dr. Budi Frensidy, S.E., Ak., M.Com., CPA. Adapun dari unsur tenaga kependidikan diwakili oleh Tikka Anggraeni, M.Si., CPR dan dari unsur mahasiswa diwakili oleh Muhammad Zahid Abdullah.

Topik Menarik