Sepatu Bata, Pernah Berjaya hingga Tutup Pabrik di Purwakarta

Sepatu Bata, Pernah Berjaya hingga Tutup Pabrik di Purwakarta

Berita Utama | sindonews | Sabtu, 4 Mei 2024 - 23:30
share

Bata boleh jadi merupakan salah satu merek alas kaki yang paling dikenal di Indonesia. Hal itu tak mengherankan, karena sepatu Bata sudah lebih dari 80 tahun malang melintang di pasar alas kaki nusantara.

Banyak yang mengira bahwa Bata adalah produk asli dalam negeri. Padahal, produk alas kaki yang satu ini berasal dari negara di Eropa yang dulunya adalah Cekoslowakia, yang didirikan oleh keluarga Tomas, Anna, dan Antonin Bata.

Baca Juga: Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucap Selamat Tinggal

Mengutip berbagai sumber, Bata pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1931. Masuknya Bata ke Indonesia dimulai dengan kerja sama Bata dengan NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok.

Sekitar 6 tahun setelahnya, Tomas Bata mendirikan pabrik sepatunya di tengah perkebunan karet di area Kalibata. Selanjutnya, produksi sepatu terjadi mulai tahun 1940.

Sebelum tahun 1978, status Bata di Indonesia adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA), sehingga dilarang menjual langsung ke pasar. Bata menjual melalui para penyalur khusus dengan sistem konsinyasi. Status para penyalur tersebut diubah pada 1 Januari 1978, saat izin dagang Bata "dipindahkan" kepada mereka dan PT Sepatu Bata menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Bata termasuk ke dalam daftar pabrik terbesar di Indonesia, yang memproduksi sepatu yang dapat digunakan oleh semua kalangan. Keluarga Bata mengoperasikan sekitar 4 unit bisnis internasional yakni Bata Eropa, Bata Asia Pasifik-Afrika, Bata Amerika Latin, dan Bata Amerika Utara.

Produk mereka juga sudah hadir di lebih dari 50 negara di seluruh dunia dan sudah menjual miliaran pasang sepatu sejak pertama kali berdiri.

Baca Juga: Bela Gaza, Mahasiswa Bangun Tenda di Kampus University College London

Namun, kejayaan Bata di Indonesia dengan sejarah panjangnya belakangan ini mulai meredup. Baru-baru ini, Bata terpaksa menghentikan operasional pabriknya di Purwakarta lantaran sepinya order. Disebutkan, permintaan konsumen terhadap produk sepatu Bata dari pabrik tersebut kian menurun.

Corporate Secretary Bata Hatta Tutuko dalam keterangan resminya yang dikutip dari keterbukaan informasi di IDX Channel pada Sabtu (4/5/2024) mengungkapkan, penutupan pabrik dilakukan per tanggal 30 April 2024. Hatta menjelaskan, PT Sepatu Bata Tbk telah melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan bisnis pabrik tersebut selama empat tahun terakhir.

"Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di pabrik Purwakarta terus menurun dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia," tulis Hatta.

Terkait kinerja, Bata sendiri diketahui menderita kerugian sebesar Rp80,65 miliar pada periode Januari sampai September 2023, membengkak 294,76 dibanding rugi Rp20,43 miliar pada Januari-September 2022. Penjualan bersih Perseroan juga tercatat turun 0,42 menjadi Rp488,47 miliar pada Januari sampai September 2023, dari Rp490,57 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Topik Menarik