Dampak Invasi Rusia ke Ukraina, 23.000 Karya Seni dari 40 Museum Kherson di Jarah

Dampak Invasi Rusia ke Ukraina, 23.000 Karya Seni dari 40 Museum Kherson di Jarah

Berita Utama | tangsel.inews.id | Selasa, 26 Maret 2024 - 07:50
share

UKRAINA, iNewsTangsel.id - Invasi Rusia ke Ukraina di wilayah Kherson berdampak pada kerusakan di bidang kebudayaan.

Serangan balasan Ukraina pada musim panas 2022 memaksa tentara Rusia untuk mundur dari sekitar Kherson. Pada 11 November, kota tersebut dibebaskan oleh tentara Ukraina.

Pada November 2022, seluruh koleksi seni dari Museum Seni Kherson, Museum Regional Kherson, dan Arsip Nasional Wilayah Kherson telah dirampok. Bahkan, batu nisan para komandan Tsar Rusia dan sisa-sisa Marsekal Lapangan Rusia Grigory Potemkin, orang kepercayaan Permaisuri Catherine yang Agung, juga menjadi sasaran pembobolan.

Pasukan pendudukan Rusia membawa barang curian tersebut ke Museum Pusat Tavrida, yang terletak di Simferopol di Semenanjung Krimea yang telah dianeksasi sejak 2014.

"Orang-orang yang peduli mengirimi kami rekaman video yang menunjukkan lukisan koleksi kami sedang diturunkan (dari kendaraan). Kami mengenalinya," kata Alina Dotsenko. Sejak itu, stafnya melakukan penelusuran melalui foto-foto dari jejaring sosial dan cuplikan dari televisi Rusia.

Hingga saat ini, mereka hanya berhasil menemukan 94 karya seni dengan menggunakan nomor inventaris dan potongan gambar. Mereka tidak mengetahui keberadaan dan kondisi lukisan serta benda seni lainnya.

Dalam upaya melacak lokasi benda seni melalui media sosial, Direktur Museum Regional Kherson, Olga Goncharova, menyayangkan kehilangan barang-barang koleksi yang paling berharga. Rusia telah merampas amphorae atau benda antik warisan Yunani kuno, ornamen emas dari pengembara stepa, dan senjata-senjata abad pertengahan.

Goncharova menyatakan bahwa sejak pasukan pendudukan berhasil dipukul mundur, museum juga kehilangan daftar penting barang yang dipamerkan dan dokumen yang membuktikan nilai sejarahnya. Oleh karena itu, Goncharova hanya dapat memperkirakan secara kasar jumlah benda yang dijarah sekitar 23.000 item.

Saat ini, barang-barang yang tersisa di museum hampir 11.000 karya seni telah hilang dari Museum Seni Kherson, lebih dari tiga perempat koleksinya.

Alina Dotsenko, direktur museum, merasa sedih atas kehilangan semua karya seni tersebut, termasuk tiga pemandangan laut karya Ivan Aivasovsky, pelukis aliran romantik keturunan Armenia, lukisan Portrait of a Lady with a Dog oleh pelukis Inggris abad ke-17 Peter Lely, dan berbagai lukisan dari era Soviet yang Dotsenko kumpulkan pada tahun 1970-an untuk museum.

Beberapa barang museum akhirnya berada di kota Henichesk yang diduduki Rusia di Ukraina selatan, di mana pegawai museum yang bekerja sama dengan Rusia juga mundur. Beberapa barang museum juga dibawa ke Museum Chersonese Taurian di Sevastopol.

Informasi tentang nasib koleksi museum di wilayah Ukraina yang masih diduduki Rusia sangat sedikit. Menurut pegawai museum dan laporan media Rusia, pemerintah yang ditunjuk oleh pasukan pendudukan "mengevakuasi" koleksi museum dan galeri di kota Nova Kakhovka pada November 2022 ke lokasi yang tidak diketahui.

Di Mariupol yang diduduki Rusia di wilayah Donetsk, semua museum telah dihancurkan selama pengepungan. Menurut laporan media Rusia pada April 2022, direktur museum sejarah lokal, Natalia Kapustnikova, hanya berhasil menyelamatkan belasan karya seni, termasuk tiga karya pelukis kelahiran Mariupol, Arkhip Kuindzhi, yang terkenal dengan lukisan pemandangan.

Dia juga berhasil menyelamatkan lukisan karya Ivan Aivazovsky. Namun, Kapustnikova menyerahkan lukisan itu kepada Rusia.

Sejak awal invasi besar-besaran Rusia, Dinas Keamanan Ukraina (SBU) telah menyelidiki penjarahan koleksi museum, yang diduga merupakan "pelanggaran hukum dan tata cara perang" sebagai bagian dari "dugaan genosida terhadap rakyat Ukraina".

Penyelidik SBU, Yevhen Rusinov, mengatakan ada "jaringan" pencurian barang pameran museum, yang belum semuanya diketahui. "Namun kami tahu bahwa perwakilan tingkat tinggi negara Rusia dan personel militer ikut terlibat."

Selama invasi Rusia, lebih dari 40 museum di wilayah pendudukan telah dijarah, ungkap Wakil Pertama Jaksa Agung Ukraina, Oleksiy Khomenko. Kerugian tersebut belum dapat dihitung secara pasti. "Ini bisa memakan waktu bertahun-tahun," katanya.

Pada akhir tahun, Kementerian Kebudayaan dan Kebijakan Informasi Ukraina bermaksud untuk membuat daftar yang akan memasukkan semua informasi yang tersedia tentang koleksi yang kini berada di wilayah pendudukan. Ini nantinya akan membantu menemukan karya seni dan barang berharga. Namun, hal ini mungkin baru bisa dilakukan setelah perang berakhir.

Topik Menarik