Menteri Singapura Kecam Posting-an Kedubes Israel yang Bawa-Bawa Alquran

Menteri Singapura Kecam Posting-an Kedubes Israel yang Bawa-Bawa Alquran

Berita Utama | inews | Senin, 25 Maret 2024 - 18:48
share

SINGAPURA, iNews.id - Singapura mengecam posting-an Kedubes Israel pada Minggu (24/3/2024) yang mengutip Alquran. Negara Kota itu pun mendesak kedubes segera menghapusnya yang dituruti pada malam harinya.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Vivian Balakrishnan menegaskan posting-an di akun Facebook resmi kedubes tersebut sangat tidak pantas.

"Sangat tidak pantas merujuk pada kibat suci untuk menyampaikan maksud-maksud politik. Kami telah menjelaskan hal ini kepada kedubes yang kemudian menghapus postingan tersebut, kata Balakrishnan, dikutip dari The Straits Times, Senin (25/3/2024).

Kecaman juga datang dari Menteri Urusan Muslim Masagos Zulkifli yang mengatakan, posting-an tersebut sensitif dan tidak sopan serta bertentangan dengan semangat saling menghormati dan saling memahami di Singapura.

Tidak seorang pun boleh membuat penafsiran yang menyinggung keyakinan orang lain, terutama secara selektif menggunakan kitab suci, untuk menyampaikan maksud-maksud politik," ujarnya.

Bukan hanya warga, lanjut dia, orang asing tidak boleh melakukan atau mengatakan apa pun yang merusak keharmonisan yang sangat berharga di Singapura.

"Pesan-pesan yang sensitif dan tidak pantas seperti itu bisa menimbulkan rasa sakit hati dan menimbulkan ketidakpercayaan di antara berbagai komunitas di Singapura, tutur Zulkifli.

Dia mendukung langkah yang diambil Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang menyelesaikannya dengan norma-norma diplomatik.

Saya sangat kesal ketika melihat posting-an ini, dan bisa memahami jika orang lain, di masyarakat kita juga merasa dirugikan, katanya.

Dia juga mengimbau warga Singapura untuk tetap tenang sambil terus menjaga rasa saling percaya, perdamaian, dan keharmonian di antara warga.

"Mari kita juga terus mendukung upaya bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Gaza, seiring dengan upaya Pemerintah untuk mewujudkan solusi dua negara yang didukung oleh PBB, tuturnya.

Postingan tersebut dibuat di halaman Facebook resmi Kedubes Israel di Singapura pada 24 Maret dan dihapus pada malam itu juga.

Dalam postingan kontroversial itu, Kedubes mengungkap bahwa kata Israel disebutkan sebanyak 43 kali dalam Alquran, sementara tak satupun kata Palestina berada di dalamnya. Selain itu Kedubes mengklaim, ada bukti arkeologis bahwa orang-orang Yahudi adalah penduduk asli tanah tersebut.

Menteri Kehakiman dan Dalam Negeri Singapura K Shanmugam sebelumnya mengatakan telah berbicara dengan Kementerian Luar Negeri (MFA)dan sepakat mendesak kedubes Israel harus segera menghapus posting-an tersebut.

Postingan tersebut salah dalam banyak hal. Pertama, ini sensitif dan tidak pantas. Hal ini berisiko mengganggu keselamatan, keamanan, dan keharmonisan kita di Singapura," kata Shanmugam.

Kedua, lanjut dia, tak diperbolehkan merujuk naskah keagamaan untuk mengemukakan pendapat yang bersifat politis. Apalagi, Kedubs Israel menggunakan Alquran.

Ketiga, postingan tersebut merupakan upaya mengejutkan untuk menulis ulang sejarah, tuturnya.

Dia menegaskan, Singapura berupaya keras untuk menjaga keharmonisan antarkelompok serta keselamatan dan keamanan semuanya, termasuk kelompok minoritas seperti Muslim dan Yahudi.

Topik Menarik