Kisah Sukses Pasangan Suami Istri asal Depok Bisnis Bawang Goreng Beromzet Rp150 Juta

Kisah Sukses Pasangan Suami Istri asal Depok Bisnis Bawang Goreng Beromzet Rp150 Juta

Berita Utama | inews | Rabu, 20 Maret 2024 - 04:05
share

DEPOK, iNews.id Pasangan suami istri (pasutri) asal Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Dini Windu Asih dan Mohammad D Marhendra sukses membangun bisnis bawang goreng. Tak hanya disukai masyarakat lokal, bawang goreng Mbrebes Mili buatan pasutri itu bisa menembus pasar luar negeri.

Dini menuturkan, awalnya tidak sengaja menggeluti bisnis bawang goreng. Hal itu berawal dari pemenuhan kebutuhan sehari-hari sebagai pendamping makan yang wajib ada menu bawang goreng.

"Keluarga saya hampir semuanya suka bawang goreng dari mulai anak sampai suami. Tidak lengkap rasanya kalau makan tanpa bawang goreng. Jadi, setiap hari saya sempatkan bikin bawang goreng," ujar perempuan berdarah Brebes ditemui di rumahnya kawasan perumahan Cimanggis, Depok, Jawa Barat beberapa waktu lalu yang ditulis, Selasa (19/3/2024).

Dini mengaku penasaran membuat bawang goreng original seperti buatan ibunya tanpa tepung layaknya yang banyak dijual di pasaran. Sejak itu, dia mulai belajar membuat bawang goreng yang renyahnya awet meski tanpa dibaluri tepung.

Kalau bawang goreng tepung kan rasa bawangnya nggak ada. Harumnya juga gak ada, ucapnya.

Dini kemudian mencoba membuat bawang goreng yang bahan bakunya didatangkan khusus dari Brebes. Sebab, bawang Brebes dikenal memiliki aroma wangi khas saat dibuat bawang goreng dan memiliki rasa manis.

Setelah dicoba ternyata berhasil. Anak semakin suka dan makannya semakin lahap, apalagi bawangnya asli Brebes yang punya cita rasa khas, katanya.

Bawang Goreng Mbrebes Mili

Sejak itu, Dini mulai menggeluti bisnis bawang goreng dan dipasarkan melalui grup WhatsApp dan Facebook. Awal memulai usaha bawang goreng hanya menghabiskan 1 kg. Namun, lambat laun permintaan bawang goreng khas Brebes terus meningkat.

Produk bawang goreng Mbrebes Mili. (Foto: Mbrebes Mili)
Produk bawang goreng Mbrebes Mili. (Foto: Mbrebes Mili)

Dini pun menggandeng keluarga besarnya di Brebes untuk memenuhi permintaan pasar. Pada 2017, Dini dan suami mulai mengemas produk bawang gorengnya agar semakin menarik dan melabelinya dengan nama yang mudah diingat dan memberikan keuntungan.

Akhirnya, dipilih nama produk bawang goreng Mbrebes Mili yang artinya berlinang air mata karena saat mengiris bawang bisa dipastikan akan mengeluarkan air mata.

Tapi, sebenarnya filosofinya bukan itu. Kita ingin agar nama ini (Mbrebes Mili) bisa memberikan efek yang baik dan Alhamdulillah, sesuai namanya rezekinya terus mengalir sampai sekarang, papar perempuan kelahiran Pebatan, Brebes, 1978 itu.

Dini mengungkapkan, awal menggeluti bisnis bawang goreng hanya bermodalkan uang tabungan Rp5 juta untuk membeli sejumlah peralatan seperti mesin pengiris bawang, alat penggorengan dan pengeringan, serta alat-alat produksi lainnya.

Meski hanya bermodalkan sedikit, Dini sudah mulai mendulang keuntungan sekitar Rp3-5 juta per bulan.Waktu itu, memang saya dan suami masih belum serius banget menggarap usaha ini, ucapnya.

Rambah Pasar Modern

Setelah produk bawang goreng Mbrebes Mili mulai dikenal, Dini dan suami kemudian merambah pasarnya ke ritel modern. Hal itu atas saran teman kantor lamanya.

Dini pun memasukkan produk bawang goreng Mbrebes Mili ke retail di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan.

Tak butuh waktu lama, produk bawang goreng tersebut disukai masyarakat luas. Pada 2020, Dini dan suami pun mulai fokus 100 persen menggeluti bisnis bawang goreng dari rumahnya di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Dini bahkan keluar dari perusahaan dan langsung menangani penjualan dan pemasaran bawang goreng. Sedangkan sang suami membantu proses produksi bawang goreng. Semua itu dilakukan di rumah.Kerja keras pasutri itu akhirnya terbayar dan mampu meraup omzet Rp150 juta per bulan.

Dini dan suami pun menambah produksi bawang gorengnya hingga 75-85 kg per hari. Karyawan juga bertambah dari semula hanya satu menjadi tujuh orang mulai dari mengupas, menggoreng dan mengemas bawang goreng.

Proses produksi bawang goreng Mbrebes Mili. (Foto: iNews.id)
Proses produksi bawang goreng Mbrebes Mili. (Foto: iNews.id)

Produk yang dihasilkan juga beraneka ragam tidak hanya bawang goreng original. Tapi, ada minyak bawang merah, minyak bawang putih, sambal bawang, sambal teri medan, baceman bawang putih, dan bawang merah cincang.Untuk meyakinkan konsumennya, Dini juga mengurus sertifikat halal dan berstandar SNI.

Tembus Pasar Australia dan Selandia Baru

Setahun kemudian, omzet usaha bawang goreng Mbrebes Mili naik hingga 3 kali lipat pada 2021. Tidak hanya dikenal di pasar domestik, tapi sudah merambah pasa luar negeri seperti mengekspor produk bawang goreng ke Australia sebanyak 620 kemasan dan Selandia Baru 200 kemasan.

Badai Covid-19 yang melanda seluruh dunia ternyata tidak berdampak signifikan ke usaha bawang goreng, bahkan omzetnya malah meningkat 3 kali lipat.

Alhamdulillah, meski waktu itu sedang Covid-19, tapi permintaan bawang goreng terus mengalir. Ya, mayoritas penjualannya lewat online, katanya.

Ikut Brilianpreneur

Usaha bawang goreng Mbrebes Mili yang digeluti Dini dan suami semakin berkembang pesat setelah tiga bulan mengikuti pelatihan bisnis lewat Brilianpreneur 2023 yang digelar BRI. Produk bawang gorengnya pun diikutkan dalam setiap pameran UMKM yang digelar bank pelat merah tersebut.

Dari situ, selain meningkatkan penjualan juga mendongkrak brand bawang goreng Mbrebes Mili ke masyarakat. Setiap orang yang datang ke stan saya, langsung tertarik begitu mencicipi bawang goreng Brebes ini, ujarnya.

Dini dan suami kini tengah mewujudkan mimpinya untuk membawa produk Mbrebes Mili lebih menasional dengan melantai di bursa saham. Insyaallah, tahun ini sedang menuju tahap IPO. Semua berkas persyaratan sudah kami siapkan, katanya.

Topik Menarik