Pengamat Politik Sebut Kualitas Demokrasi RI Turun sejak Presiden Jokowi Cawe-Cawe di Pemilu 2024

Pengamat Politik Sebut Kualitas Demokrasi RI Turun sejak Presiden Jokowi Cawe-Cawe di Pemilu 2024

Berita Utama | inews | Rabu, 3 April 2024 - 00:30
share

JAKARTA, iNews.id - Pengamat Politik, Ray Rangkuti menyebutkan kualitas demokrasi di Indonesia turun sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlibat cawe-cawe dalam Pemilu 2024. Nantinya incumbent atau petahana akan melakukan berbagai cara untuk menang pesta demokrasi.

"Kalau tidak ada suatu mekanisme yang bisa membuktikan berbagai pelanggaran praktik kekuasaan, kita akan terbiasa nanti dengan para incumbent yang menggunakan segala macam cara untuk menang dalam pemilu," ujar Ray dalam diskusi Gerakan Keadilan Rakyat di Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024).

Ray mengatakan, salah satu penyalahgunaan demokrasi dimulai dengan politisasi pembagian bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat. Bansos tersebut kini sudah terbukti memberikan elektabilitas bagi peserta pemilu.

"Ini kan jadinya mengganggu prinsip utama dari pelaksanaan pemilu yaitu jujur dan adil. Bansos itu kan menjadi contoh efek negatif karena memberikan elektabilitas bagi calon tertentu dibandingkan calon lainnya sehingga unsur keadilan tidak terpenuhi" katanya.

Menurut dia, hak angket dan Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi penting sebagai alat pemeriksa dari praktik kekuasaan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi.

"Jadi hak angket maupun mekanisme persidangan Mahkamah Konstitusi menjadi penting untuk memastikan bahwa praktik-praktik yang dilakukan Pak Jokowi selama pemilu ini adalah praktik yang semestinya dihindari," katanya.

Topik Menarik