Kenali Risiko Hamil di Atas Usia 35 Tahun, Ini Penjelasan Dokter

Kenali Risiko Hamil di Atas Usia 35 Tahun, Ini Penjelasan Dokter

Gaya Hidup | sindonews | Jum'at, 29 Maret 2024 - 11:25
share

Kehamilan di atas usia 35 tahun sering kali disertai dengan risiko tambahan dibandingkan dengan kehamilan pada usia yang lebih muda. Karena itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pun mengeluarkan batasan maksimal usia wanita hamil .

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan usia maksimal wanita hamil adalah 35 tahun. Ini karena pada usia 32 tahun, wanita mulai mengalami proses penuaan yang tentu saja bisa meningkatkan risiko kehamilan.

Puncak kejayaan di usia 32 tahun dan setelahnya akan terjadi proses menua. Maka kami sarankan untuk tidak hamil lagi di usia 35 tahun ke atas, kalau tidak terpaksa. Terpaksa itu contohnya kalau belum punya anak, jelas dr. Hasto kepada MNC Portal Indonesia melalui pesan singkat, Kamis (28/3/2024).

Selain itu, Hasto menjelaskan bahwa secara biologis, semakin muda usia wanita, maka akan semakin besar juga tingkat kesuburannya. Bahkan pada saat wanita lahir, cadangan telur yang ada di tubuh bisa sebanyak 300 ribu hingga 700 ribu.

Namun, kehamilan terlalu muda jika tidak dipersiapkan dengan matang dan baik bisa menyebabkan masalah kesehatan. Oleh karenanya disarankan untuk merencanakan kehamilan di usia 20 hingga 35 tahun sebagai batas maksimal usia optimal kehamilan.

Secara biologis juga bisa dilihat, perempuan pada saat lahir itu potensi kesuburannya tinggi. Pada saat lahir itu cadangan telurnya besar ya hampir 300 atau bahkan 700 ribu, kemudian setelah bertambah usia akan semakin menurun, jelas Hasto.

Setelah usia 35 tahun, wanita akan mengalami penurunan kesuburan. Bahkan berdasarkan beberapa penelitian, wanita mengalami akhir masa kesuburannya di usia 40 tahun.

Setelah 35 tahun itu mengalami decreased fertility atau penurunan fertilitas. Bahkan di usia 40 tahunan itu udah the end of fertility atau akhir kesuburannya. Pada usia 35 tahun itu sudah sangat rendah ya sel telurnya, sekitar 10 persen kemampuan fertilitasnya, ujar Hasto.

Di sisi lain, Dokter Spesialis Anak, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A. dalam akun X pribadinya, @sdenta, mengungkap bahwa wanita yang hamil di atas usia 35 tahun berisiko tinggi melahirkan anak stunting.

Kehamilan di atas 35 tahun risiko komplikasinya memang lebih banyak. Dengan risiko komplikasi yang banyak itu, risiko untuk anak yang terlahir berujung stunting juga lebih tinggi," ungkap dr. Denta.

Risiko Hamil di Atas Usia 35 Tahun

Adapun beberapa risiko terkait dengan kehamilan di atas usia 35 tahun termasuk:

1. Gangguan Kromosom pada Janin

Risiko meningkatnya kelainan kromosom, terutama sindrom down, terjadi pada wanita yang hamil di atas usia 35 tahun. Ini disebabkan oleh peningkatan jumlah telur yang telah mengalami penuaan.

2. Kehamilan Kembar

Peluang untuk memiliki kehamilan kembar juga meningkat pada wanita yang berusia di atas 35 tahun. Terutama karena adanya peningkatan peluang ovulasi ganda dan penggunaan teknologi reproduksi.

3. Masalah Kesehatan untuk Ibu

Risiko komplikasi kesehatan yang terkait dengan kehamilan, seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi (preeklampsia), dan kerentanan terhadap penyakit jantung, meningkat pada wanita di usia ini.

4. Kelahiran Prematur dan Berat Badan Bayi Rendah

Wanita yang hamil di usia lanjut juga berisiko lebih tinggi mengalami kelahiran prematur dan memiliki bayi dengan berat badan rendah lahir.

5. Gangguan Fertilitas

Peluang untuk mengalami masalah kesuburan juga meningkat seiring bertambahnya usia. Sehingga kehamilan memerlukan bantuan medis seperti fertilisasi in vitro (IVF) atau prosedur lainnya.

7. Kehamilan Ektopik

Wanita di atas usia 35 tahun juga berisiko lebih tinggi mengalami kehamilan ektopik. Di mana janin berkembang di luar rahim.

Topik Menarik