Cegah Hepatitis Masuk Kampung

Cegah Hepatitis Masuk Kampung

Nasional | rm.id | Sabtu, 14 Mei 2022 - 06:38
share

Setelah pandemi Covid melandai menuju endemi, masyarakat tiba-tiba dikejutkan dengan munculnya penyakit hepatitis akut. Apalagi penyakit misterius ini bisa mematikan anak usia di bawah 16 tahun.

Mengerikan memang. Ada beberapa kasus, empat atau lima hari setelah terjangkit penyakit ini, pasien meninggal dunia. Belum diketahui pasti virus apa yang jadi pemicunya. Semuanya masih dalam penelitian laboratorium.

Kementerian Kesehatan mencatat, di Indonesia sudah ada 18 kasus terduga hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Lima orang di antaranya meninggal dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, setidaknya dilaporkan ada 348 kasus terduga hepatitis yang tidak diketahui penyebabnya di 21 negara. Sebanyak 26 anak memerlukan transplantasi hati.

Kita berharap pihak Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan lembaga riset kesehatan internasional, bisa secepatnya menemukan penyebab utama penyakit hepatitis akut misterius ini.

Menurut WHO, adenovirus memang terdeteksi dalam sampel darah atau plasma darah pada banyak kasus, tetapi dalam jumlah sangat rendah. Virus ini juga belum teridentifikasi dalam sampel jaringan hati yang dianalisis.

Sambil menunggu hasil analisa lebih lanjut sampel darah pasien di beberapa negara, kita berharap, seluruh dinas kesehatan provinsi, kota dan kabupaten melakukan penyuluhan secara massif dan serentak guna mencegah meluasnya penyakit misterius ini.

Petugas kesehatan di lini terdepan, mesti aktif mendatangi rumah-rumah warga untuk mencegah masuknya penyakit ini ke perkampungan padat penduduk. Sebab, sekali masuk kampung, penyakit misterius tersebut bisa menyebar kemana-mana.

Orang tua bisa mengenali dan mewaspadai gejala hepatitis akut, antara lain mual, muntah-muntah, diare, demam ringan serta kuning pada mata dan kulit.

Jika anak mengalami gejala awal seperti itu, segera bawa ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat. Jangan menunggu sampai anak kejang atau mengalami penurunan kesadaran.

Kita juga berharap seluruh rumah sakit pemerintah dan BUMN menyiapkan ruangan khusus untuk menangani pasien hepatitis akut.

Penanganan lebih dini terhadap anak-anak yang terjangkit penyakit ini diharapkan bisa menyelamatkan mereka dari ancaman kematian.

Sekali lagi, jangan pernah menganggap enteng penyakit hepatitis akut. Sebab, sekali lengah, penyakit ini bisa menyebar ke kampung-kampung. (*)

Topik Menarik