Usaha Es Nusantara Kelapa yang Dirintis Beni Kini Maju Pesat Berkat Pinjaman BRI

Usaha Es Nusantara Kelapa yang Dirintis Beni Kini Maju Pesat Berkat Pinjaman BRI

Terkini | inews | Sabtu, 27 April 2024 - 07:30
share

BOGOR, iNews.id Kegigihan dan keuletan dalam menjalankan usaha mengantarkan Beni Irawan ke gerbang kesuksesan. Pengusaha es Nusantara Kelapa di di Desa Citaringgul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor itu kini sudah memiliki enam cabang usaha yang tersebar di beberapa daerah.

Pelaku UMKM itu tidak mengelak keberhasilannya dalam menjalankan bisnis es kelapa tidak lepas dari bantuan pembiayaan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Awalnya saya berpikir untuk buka cabang di tempat lain. Tapi, saya tidak punya modal cukup, kata Beni ditemui iNews.id beberapa waktu lalu yang ditulis, Jumat (26/4/2024).

Beni kemudian menjadi nasabah BRI pada 2020 lalu dan mengajukan pinjaman sebesar Rp25 juta dengan tenor satu tahun. Badai Covid-19 yang menghantam hampir seluruh dunia ternyata tidak berdampak signifikan pada usaha es kelapa.

Justru masa-masa pandemi membuat usaha es kelapa Beni semakin laris. Sebab, banyak warga yang mencari kelapa muda sebagai minuman yang dipercaya mampu membuat imun tubuh kuat.

Waktu Covid-19, malah konsumen semakin banyak. Mereka apda nyari kelapa hijau sebagai obat, ucapnya.

Beni kemudian meminjam KUR BRI untuk kali kedua dengan nilai Rp50 juta pada 2022. Setahun berikutnya mendapat pinjaman dengan nilai lebih besar yakni Rp100 juta.

Pinjaman modal dari BRI ini saya pakai buat buka cabang dan beli alat-alat usaha, katanya.

Beni mengaku enam cabang es Nusantara Kelapa yang tersebar di Babakan Madang, Cibinong, dan Bekasi itu bisa berkembang setelah disentuh BRI.

Sebenarnya, saya kepengin naik kelas lagi seperti bisnis minuman dari luar yang ada di sini. Tapi, kendalanya di modal. Kalau pinjaman di atas Rp100 juta harus ada agunan. Kalau bisa dipermudah gak harus ada agunan, katanya.

Owner es Nusantara Kelapa Beni Irawan terjun langsung melayani pembeli. (Foto: iNews.id)
Owner es Nusantara Kelapa Beni Irawan terjun langsung melayani pembeli. (Foto: iNews.id)

Meski demikian, Beni bersyukur usahanya terus berkembang dan memberi manfaat ke orang lain. Beni pun mampu mempekerjakan karyawan lebih banyak. Total saat ini ada 20 karyawan yang dipekerjakan di enam cabang es kelapa tersebut.

Beni juga membuka kemitraan bagi yang berminat membuka usaha es kelapa. Syaratnya pun mudah.

Kita siapkan tempat dan semua bahan bakunya. Syarat utamanya punya komitmen dan jujur, ucapnya.

Dari usaha es kelapa Nusantara, Beni mampu meraup omzet ratusan juta rupiah per bulan. Omzet itu meningkat hampir dua kali lipat pada Bulan Ramadhan. Beni pun kini memiliki dua mobil dan rumah di Garut.

Rata-rata Rp100 juta per bulan. Kalau di Bulan Ramadhan, bisa sampai Rp150 jutaan, katanya.

Awal Mula Usaha

Pria asal Garut, Jawa Barat itu menuturkan usaha yang dirintisnya tak semudah membalikkan telapak tangan. Ada beragam tantangan yang dihadapinya.

Beni menuturkan, sebelum terjun ke usaha es kelapa dirinya sempat bekerja di salah satu hotel dan restoran di wilayah Kuta, Bali sebagai demi chef. Dia bertanggungjawab dengan standar rasa dan pengadaan bahan makanan.

Saya dapat sedikir ilmu soal makanan dan minuman saat bekerja di restoran. Itu coba saya aplikasikan setelah keluar dari pekerjaan, kata Beni.

Setelah menikah pada 2012 lalu, Beni memutuskan keluar dari pekerjaannya dan kembali ke Kabupaten Bogor untuk menemani sang istri yang bekerja di salah satu rumah sakit kawasan Sentul.

Kedai es Nusantara Kelapa di Citaringgul, Babakan Madang, Bogor. (Foto: iNews)
Kedai es Nusantara Kelapa di Citaringgul, Babakan Madang, Bogor. (Foto: iNews)

Beni mengaku saat itu jobless alias tidak ada pekerjaan yang dilakoninya. Dia kemudian mencoba membuka usaha warung makan sesuai keahliannya di wilayah Bekasi. Namun, usaha tersebut tidak bertahan lama.

Saya buka warung makan tapi tidak dapat respons positif dari konsumen. Akhirnya warung makan itu tutup, tutur suami dari Kurniasih itu.

Pada April 2015, dengan modal Rp30 juta dari uang tabungan Beni kemudian berjualan es kelapa di lapak berukuran 2x3 meter di wilayah Babakan Madang. Selain menjual es, Beni juga memasok buah kelapa ke pedagang-pedagang lainnya. Beni belanja langsung kelapa dari petani di wilayah Sukabumi.

Ternyata, es kelapa membawa hoki bagi Beni. Tak butuh lama hanya empat bulan, dia mampu menyewa kios.

Saat itu, saya beri nama kios es kelapa ejo. Tapi ternyata sudah ada yang memakai. Akhirnya, saya ganti jadi Nusantara Kelapa, ucapnya.

Dua tahun berjalan tepatnya pada 2017, es Nusantara Kelapa mulai mendapat respons positif dari konsumen. Varian rasa es kelapanya pun bertambah dari semula hanya tiga menjadi 28 rasa.

Ya, awalnya cuman tiga rasa es kelapa original, kuwut, dan kelapa susu. Sekarang sudah ada 28 rasa yang saya racik sendiri, tuturnya.

Beni mengaku tidak ada tips khusus dalam berbisnis. Dia hanya menekankan kepada semua karyawannya untuk bersikap jujur, amanah, dan bertanggung jawab.

Kita contoh sifat Nabi saja, jujurs, sidik, tablig, dan amanah. Kalau ada komplain pelanggan, kita layani dengan sebaik-baiknya, ucapnya.

Topik Menarik