Media Asing Ungkap Prabowo Incar Nama-Nama Ini Jadi Menkeu, Tak Ada Sri Mulyani

Media Asing Ungkap Prabowo Incar Nama-Nama Ini Jadi Menkeu, Tak Ada Sri Mulyani

Ekonomi | inews | Rabu, 28 Februari 2024 - 15:48
share

JAKARTA, iNews.id - Media asing mengungkap nama-nama yang diincar Prabowo Subianto sebagai menteri keuangan di kabinetnya, setelah mendeklarasikan kemenangan dalam Pilpres 2024, Rabu, 14 Februari 2024 lalu. Menteri Pertahanan yang baru saja dianugerahi kenaikan pangkat jenderal kehormatan dari Presiden Joko Widodo itu disebut membidik setidaknya empat orang.

Namun, laporan media asing Bloomberg menyebutkan, tidak ada nama Sri Mulyani yang saat ini menjabat Menteri Keuangan dalam daftar nama calon menkeu Prabowo Subianto. Capres nomor urut 2 itu mengincar nama-nama mantan bankir yang dapat mengamankan pendanaan demi merealisasikan janji kampanyenya.

Adapun nama-nama yang menurut Bloomberg sedang dipertimbangkan Prabowo jadi menkeu yakni, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Regulator Keuangan Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Royke Tumilaar.

Keempat nama itu jadi kandidat potensial menkeu. Nama-nama itu dinilai paling cocok jadi menkeu karena keahlian mereka dalam finansial serta kepemimpinan yang efektif, kata sumber yang meminta namanya tidak disebutkan.

"Prabowo tidak akan melibatkan posisi menkeu dalam tawar-menawar politik apa pun karena menganggap jabatan tersebut di atas politik dan membutuhkan ketelitian dalam pengelolaan anggaran," kata sumber tersebut, dikutip dari Bloomberg, Rabu (28/2/2024).

Namun, tidak disebutkan alasan nama Sri Mulyani tidak masuk dalam daftar nama yang dincar Prabowo sebagai menkeu. Sri Mulyani Indrawati diketahui sebagai satu-satunya perempuan yang pernah menjabat Menkeu sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

"Sri Mulyani mengarahkan perekonomian Indonesia melewati gejolak yang disebabkan pandemi Covid-19. Dia memulai monetisasi utang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mendanai belanja stimulus dan kemudian mengendalikan defisit anggaran kembali ke batas legal, setahun lebih awal dari yang dijanjikan," tulis Bloomberg.

Siapa pun yang menduduki jabatan menkeu setelah kepemimpinan Presiden Jokowi, memiliki tanggung jawab besar untuk membantu Prabowo mengarahkan perekonomian terbesar di Asia Tenggara di tengah risiko geopolitik dan gangguan rantai pasokan akibat persaingan Amerika Serikat-China.

"Orang tersebut harus menjaga disiplin fiskal yang penting dalam menstabilkan rupiah dan meyakinkan investor asing, sekaligus mengamankan pendanaan yang cukup untuk rencana belanja besar-besaran Prabowo," tulis Bloomberg.

Belanja besar-besaran Prabowo bisa mencapai Rp460 triliun, lebih besar dari seluruh defisit anggaran tahun 2023. Prabowo mengisyaratkan fokusnya pada peningkatan hasil kesehatan dan pendidikan dengan rencana memberikan makan siang dan susu gratis di sekolah kepada lebih dari 80 juta anak, yang juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja bagi perempuan dan usaha kecil. Kampanyenya juga menyerukan hilirisasi generasi muda sebagai cara untuk mendorong generasi muda agar mengambil pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi dengan gaji lebih tinggi.

Juru bicara Prabowo belum menanggapi permintaan untuk mengomentari terkait nama-nama yang diincar Prabowo Subianto sebagai menteri keuangan di kabinetnya nanti.

Namun, nama-nama calon menkeu pilihan Prabowo mungkin saja berubah, menurut sumber tersebut. Saat ini, diskusi untuk membentuk kabinet baru Prabowo sedang berlangsung meski masih dalam tahap awal. Diskusi akan lebih intens jika KPU telah mengumumkan pemenang Pilpres 2024 pada 20 Maret mendatang.

Topik Menarik