Rusia Sangsikan ISIS Dalang Serangan Maut Gedung Konser yang Bunuh 137 Orang

Rusia Sangsikan ISIS Dalang Serangan Maut Gedung Konser yang Bunuh 137 Orang

Berita Utama | inews | Senin, 25 Maret 2024 - 16:48
share

MOSKOW, iNews.id Rusia pada Senin (25/3/2024) ini meragukan pernyataan Amerika Serikat yang menyebut ISIS bertanggung jawab atas penembakan massal di gedung konser di luar Kota Moskow, pekan lalu. Serangan maut itu telah menewaskan 137 orang dan melukai 182 orang lainnya.

Sebelumnya dikatakan bahwa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas aksi teror tersebut. Klaim itu secara terbuka juga diyakini oleh Washington DC. Tak hanya itu, ISIS juga dikatakan telah merilis rekaman yang mereka sebut sebagai adegan dari serangan massal itu.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mempertanyakan klaim AS itu. Perhatian satu pertanyaan untuk Gedung Putih: Apakah Anda yakin itu ISIS? Bisakah Anda berpikir ulang akan hal itu? tulis Zakharova dalam sebuah artikel untuk surat kabar Komsomolskaya Pravda.

Diplomat Rusia itu mengatakan, Amerika Serikat berusaha menjadikan ISIS sebagai momok demi menutupi keterlibatan mereka di Kiev. Zakharova juga mengingatkan, Washington DC pernah mendukung para pejuang mujahidin yang melawan pasukan Soviet pada 1980-an.

Para pejabat AS mengatakan, mereka telah memperingatkan Rusia akan informasi intelijen mengenai serangan yang akan terjadi awal bulan ini. Akan tetapi, Presiden Rusia Vladimir Putin belum secara terbuka menyebut ISIS terkait dengan tragedi itu. Dia bahkan mengatakan para penyerang malah berusaha melarikan diri ke Ukraina.

Putin menuturkan beberapa orang di pihak Ukraina telah siap untuk membawa pergi jauh orang-orang bersenjata itu di seberang perbatasan. Kiev membantah terlibat dalam serangan itu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun menuduh Putin hanya berusaha melemparkan kesalahan atas serangan di gedung konser itu kepada Kiev.

Empat pria bersenjata menyerbu Aula Kota Crocus pada Jumat (22/3/2024) malam. Mereka menembaki orang-orang dengan peluru tepat sebelum grup rock era Soviet, Picnic, membawakan lagu Afraid of Nothing.

Empat tersangka (satu di antaranya dipastikan orang Tajik) ditahan atas tuduhan terorisme. Mereka muncul secara terpisah dan digiring ke dalam kurungan di Pengadilan Distrik Basmanny Moskow oleh petugas Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia.

Topik Menarik