Prabowo Jabat Tangan Titiek Soeharto Usai Ditetapkan Jadi Presiden Terpilih

Prabowo Jabat Tangan Titiek Soeharto Usai Ditetapkan Jadi Presiden Terpilih

Nasional | sindonews | Rabu, 24 April 2024 - 13:17
share

Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto terlihat menjabat tangan mantan istrinya, Titiek Soeharto usai ditetapkan sebagai Presiden terpilih Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (24/4/2024). Berdasarkan pantauan yang dilihat dari akun YouTube KPU, penetapan presiden dan wakil presiden periode 2024-2029 ditutup dengan pembacaan doa. Lalu diakhiri bersalam-salaman dengan seluruh pihak yang berada di dalam ruangan.

Baca juga:Momen Prabowo Genggam Erat Tangan Anies Usai Pidato Jadi Presiden Terpilih

Tampak, Prabowo bersalaman dengan Titiek Soeharto. Lalu beberapa kali, Titiek terlihat tersenyum dan mengobrol sebentar dengan Prabowo.

Titiek pun ditemani oleh sang anak, Didiet Hediprasetyo yang berada tepat di samping Titiek. Usai bersalaman, keduanya tampak keluar meninggalkan ruangan terlebih dahulu tidak bersaman dengan Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya sempat menyinggung pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam pidatonya.

Dalam acara penetapan itu, hanya pasangan calon nomor urut 1 yang hadir. Sementara, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD terlihat tidak menghadiri acara itu.

Prabowo menyinggung Anies dan Cak Imin saat menyampaikan bahwa kontestasi pilpres telah selesai. Menteri Pertahanan itu pun mengaku mengetahui persis rasanya menjadi kontestan yang kalah.

"Kontestasi telah selesai, pertandingan telah selesai, kita semua lelah dan mungkin ada di antara kita yang tidak puas dan kecewa, Mas Anies dan Muhaimin, saya pernah berada di posisi Anda. Saya tahu senyuman Anda berat sekali itu tapi ini yang dituntut oleh rakyat kita," ujar Prabowo, Rabu (24/4/2024).

Menurutnya, debat yang telah terjadi justru refleksi dari bangsa Indonesia yang menganut sistem demokrasi. Ia menyebut bahwa debat-debat yang tajam justru tuntutan dari masyarakat dalam menentukan pilihan terbaiknya.

"Kontestasi, persaingan, perdebatan yang keras, yang penuh dengan semangat, yang penuh dengan pandangan-pandangan yang tajam di antara kita tapi inilah tuntutan demokrasi, inilah yang diharapkan oleh bangsa dan rakyat kita," tuturnya.

Prabowo kemudian mengajak semua pihak untuk kembali bersatu terutama dalam berjuang untuk rakyat ke arah yang baik. Adapun hal ini menurutnya tidak terlepas dari posisi masing-masing pihak dalam menentukan apakah berada di kubu pemerintahan atau tidak.

Baca juga:Partai Perindo Sampaikan 4 Sikap Atas Putusan MK, Angela Tanoesoedibjo: Selamat kepada Prabowo-Gibran

"Apakah bersatu itu di dalam pemerintahan atau berada di luar pemerintahan, sama-sama kita berjuang untuk rakyat kita, sama-sama kita berjuang dengan secepat-cepatnya kita membawa kebaikan, peningkatan untuk rakyat kita," tutupnya.

Topik Menarik