Mahasiswa FTI ITB Ciptakan Prototipe Aplikasi Anti Begal

Mahasiswa FTI ITB Ciptakan Prototipe Aplikasi Anti Begal

Nasional | BuddyKu | Selasa, 4 Oktober 2022 - 15:46
share

GenPI.co Jabar - Keprihatinan atas masih maraknya begal di wilayah Cirebon membuat sejumlah mahasiswa FTI ITB Kampus Cirebon membuat prototipe aplikasi anti begal yang diberi nama Rogue Signal.

Aplikasi Rogue Signal tersebut merupakan salah satu solusi yang ditawarkan oleh mahasiswa FTI ITB Kampus Cirebon yang tergabung dalam kelompok 4 Idea Lab.

Kita ambil data dari kuesioner dan wawancara bersama polisi dan warga yang pernah menjadi korban pembegalan, dan ternyata kondisinya memang serawan itu. Polisi sering sekali menerima laporan kasus pembegalan. Ada yang kehilangan motornya, terluka, sampai ada yang tidak selamat. Dari masalah itu kita melihat perlu adanya sesuatu untuk menangani masalah ini," ujar Laura Cindy Hartono, perwakilan kelompok 4, dikutip dari laman resmi ITB, Selasa (4/10).

Rogue Signal bekerja dengan mengirimkan sinyal titik lokasi korban begal kepada pihak berwajib maupun pengguna lain.

Aplikasi tersebut juga akan mengeluarkan kode suara "danger" dan bekerja menggunakan sistem voice recognition.

Selain itu, aplikasi ini sudah disiapkan shortcut khusus untuk meminimalisir ketidaksengajaan pengguna mengucapkan kata "danger".

Pengguna yang sedang dalam keadaan bahaya tinggal menekan shortcut serta mengucapkan kata "danger" secara bersama.

Kemudian, aplikasi bakal mengirimkan sinyal darurat kepada polisi untuk menindak di lokasi kejadian.

Selain polisi, pengguna lain pun akan menangkap sinyal tersebut supaya lebih berhati-hati ketika melewati daerah itu.

Adapun proses registrasi yang dibutuhkan antara lain Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai autentifikasi dan penjamin identitas pengguna.

Hal ini diterapkan sebagai upaya mencegah pengguna yang menyalahgunakan aplikasi tersebut.

Demi memperkuat sistem keamanan, Rogue Signal sudah dilengkap dengan speech recognition yang berfungsi menyimpan rekaman suara spesifik untuk pengguna.

Laura mengungkapkan, fitur pada menu utama yang ditawarkan dalam aplikasi di antaranya, denah, riwayat, rumah sakit, RoSi, dan polisi.

Seluruh sistem dalam aplikasi tersebut dibangun menggunakan bahasa pemrograman Python dengan memanfaatkan beberapa library yang tersedia luas di internet.

Ketika ada alarm bahaya, fitur denah akan memunculkan titik lokasi agar polisi terdekat bisa langsung menuju lokasi tersebut. Kemudian untuk riwayat kasus pembegalan akan di-update setiap hari agar pengguna tahu daerah yang lebih rawan dari lainnya. Fitur rumah sakit berisi kontak rumah sakit yang ada di wilayah Cirebon, sedangkan fitur RoSi berguna sebagai layanan konsumen. Pengguna juga dapat memanfaatkan fitur polisi yang berisi kontak aparat untuk keadaan darurat," ucaonya.

Aplikasi Rogue Signal bukan berfungsi untuk menghilangkan begal, namun lebih kepada langkah penanganan maupun penanggulangan yang sifatnya preventif.

Meskipun masih berupa prototipe, Rogue Signal akan memiliki potensi yang besar dalam menurunkan angka kriminalitas khususnya begal di wilayah Cirebon.

Melalui aplikasi ini juga para mahasiswa berharap mendapatkan umpan balik dari para pemangku kebijakan untuk memberikan perhatian lebih terhadap masalah pembegalan di Cirebon dalam bentuk peningkatan keamanan dari segi layanan maupun infrastruktur penunjangnya. (*)

Video seru hari ini:

Topik Menarik