Jadikan Museum sebagai Media Promosi

Jadikan Museum sebagai Media Promosi

Nasional | radarjogja | Rabu, 1 Juni 2022 - 10:53
share

RADAR JOGJA Arti penting keberadaan museum, bukan hanya sekadar menjadi tempat menyimpan benda bersejarah. Tapi juga dapat berfungsi sebagai media promosi untuk memperkenalkan potensi di sekitarnya. Salah satu yang menjadi etalase apik potensi lokal di sekitarnya adalah Museum Kotagede.

Museum yang diresmikan pada Desember 2021 ini, didapuk jadi intro Living Museum Kotagede. Salah satu penggagasnya adalah budayawan Charris Zubair.

Pengunjung yang datang ke museum disuguhkan beragam potensi sosial kultural di Kotagede. Jadi museum ini dimaksudkan sebagai etalase, museum sesungguhnya berada di masyarakat, cetusnya saat dihubungi Radar Jogja.
Setidaknya ada empat klaster yang dapat dinikmati pengunjung saat bertandang ke museum yang terletak di Jalan Tegal Gendu, Prenggan, Kotagede. Meliputi situs arkeologi dan lanskap sejarah; kemahiran (teknologi) tradisional; sastra, seni pertunjukan, adat tradisi, dan kehidupan keseharian; serta pergerakan sosial kemasyarakatan.

Charris mengatakan, sajian dari Museum Kotagede diharapkan dapat menggugah rasa penasaran pengunjung. Menggerakkannya untuk datang langsung ke masyarakat. Semisal melihat klaster kemahiran, pengunjung museum dapat mendatangi perajin perak di Kotagede. Pasti ditemukan perajin yang sedang menempa. Diharapkan dengan datang, tamu tidak hanya menonton, tapi juga belanja, jabarnya.

Begitupun pengunjung yang dikenalkan pada tata arsitektur Kotagede. Sehingga membangun kesadaran pemilik untuk merawat bangunan cagar budaya. Museum sebagai etalase, wisatawan meningkat. Dengan begitu ada multiplayer efek bagi masyarakat, sejahtera batin maupun ekonomi, paparnya.

Edukator Museum Kotagede Tria Rahma menambahkan, Kotagede merupakan kota heritage dengan usia sudah sekitar lima abad. Tapi masyarakatnya mampu menjaga dan merawat budaya leluhur. Jadi banyak peninggalan budaya dan sejarah yang masih terjaga dengan baik, ujarnya.

Lulusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini juga menyebut, museumnya tengah menelaah konsep keberlanjutan. Seperti berkolaborasi dengan pokdarwis (kelompok sadar wisata) atau elemen masyarakat. Agar pengunjung museum, dapat benar-benar merasakan pengalaman Living Museum Kotagede. Saat ini konsep wisata di Kotagede juga sudah bagus, lontarnya.

Salah seorang pengunjung Museum Kotagede yang tidak menyebutkan namanya juga merasa tertarik. Untuk mengunjungi langsung lokasi pembuat kue kembang waru. Sebab, pengunjung asal Surabaya, ini ingin mencicipi langsung penganan lokal di Kotagede. Menarik banget, sekarang masih ada yang membuat kue secara tradisional, sebutnya. (fat/laz)

Topik Menarik