Naik Garuda Ke Amerika, Presiden Bawa 62 Orang

Naik Garuda Ke Amerika, Presiden Bawa 62 Orang

Nasional | rm.id | Rabu, 11 Mei 2022 - 07:36
share

Presiden Jokowi bertandang ke Amerika Serikat (AS). Jokowi datang dengan membawa rombongan besar. Totalnya, 62 orang. Rombongan terbang dengan pesawat Garuda Indonesia, dengan cat putih bergaris merah. Di negeri Joe Biden tersebut, Jokowi akan mengikuti KTT ASEAN-AS.

Rombongan yang ikut Jokowi antara lain, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Adapun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah berada di AS duluan, untuk menyiapkan kunjungan kerja tersebut. Begitu juga Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Jokowi dan rombongan bertolak dari Bandara Soekarno Hatta, kemarin. Keberangkatan Jokowi dilepas Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dan beberapa pejabat lainnya, seperti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Selain kegiatan pokok KTT ASEAN-AS, Jokowi juga punya seabreg agenda lain di Negeri Paman Sam itu. Seperti, melakukan pertemuan dengan anggota Kongres, para CEO besar Amerika, Wapres AS Kamala Harris dan Tim Perubahan Iklim Amerika.

Jokowi dan rombongan direncanakan dari AS pada Jumat malam (13/5) waktu setempat. Kepala Negara dijadwalkan tiba di Tanah Air pada Minggu pagi (15/5).

Di dunia maya, keberangkatan Jokowi ke Amerika ini, jadi bahan obrolan hangat. Namun, bukannya agenda kenegaraan yang jadi sorotan, para netizen malah ributin pesawat yang ditumpangi Jokowi. Mereka bertanya-tanya, kenapa Jokowi tidak menggunakan pesawat kepresidenan.

Memang, penerbangan Jokowi menuju Bandara Andrew Air Force Base di Washington DC itu, menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Tipenya: Boeing B777-300ER. Pesawat tersebut dilengkapi livery atau corak khusus seperti pesawat kenegaraan, berupa kombinasi warna merah putih, yang disertai dengan lambang negara dan tulisan Republik Indonesia.

Apa alasan Jokowi menggunakan Garuda Indonesia? Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, jika menggunakan Pesawat Kepresidenan, butuh 2 kali transit untuk perjalanan ke AS. Sehingga, tim yang dibutuhkan akan lebih banyak. Karena setiap kali transit harus ada tim advan yang berangkat terlebih dahulu. Pesawat kepresidenan hanya mampu terbang tanpa isi ulang bahan bakar sejauh 8.600 km selama 10-12 jam.

Selain jarak, kapasitas pesawat juga menjadi pertimbangan mengapa lawatan ke AS menggunakan pesawat carter. Pesawat kepresidenan hanya mampu menampung 48 penumpang. Sementara, tim yang berangkat 62 orang.

Dengan menggunakan pesawat carter, seluruh perangkat yang mendampingi Presiden dapat terbawa dalam satu kali penerbangan, termasuk para menteri. "Dan tim advan akan ikut kembali bersama pesawat itu. Sehingga lebih efisien," terang Heru.

Dirut Garuda Irfan Setiaputra senang dan bangga Jokowi ke AS pakai Garuda."Penerbangan kenegaraan ini telah berangkat dengan lancar pada hari ini pukul 07.20 WIB pagi, kemarin. Kami akan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk memastikan keseluruhan penerbangan kenegaraan ini berjalan dengan baik," terangnya.

Penerbangan kenegaraan ini dilaksanakan melalui rangkaian persiapan operasional komprehensif dan koordinasi bersama para pemangku kepentingan. "Ini guna memastikan seluruh aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan dapat terimplementasikan secara optimal," tambah Irfan.

Ia menjelaskan, pengoperasian penerbangan kenegaraan tersebut menjadi manifestasi bagi Garuda dalam menjalankan mandat sebagai national flag carrier. Khususnya, dalam mendukung penyediaan aksesibilitas layanan penerbangan bagi agenda strategis kenegaraan.

Keputusan Jokowi terbang ke AS memakai Garuda Indonesia disambut heboh warganet. Ada yang bertanya-tanya mengapa Jokowi tidak menggunakan Pesawat Kepresidenan, ada yang memberi penjelasan, ada juga mengkritik.

Yang mengkritik, salah satunya mantan politisi Partai Demokrat Roy Suryo. Mantan Menpora ini tidak menerima alasan yang disampaikan pihak Istana. Menurutnya, menggunakan pesawat Garuda yang harus dicat dulu, justru merepotkan.

Dia menduga, Boeing 777-300ER PK-GIG Garuda Indonesia yang disewa untuk ke AS itu sudah dicat pada 2020 saat mau dipakai ke AS. Namun, saat itu batal. Lalu, pesawat itu nganggur 2 tahun. Jika penjelasannya seperti itu, kata dia, akan lebih fair. Ini justru tampak gagap lagi dan malahan salah soal kapasitas seat dan sebagainya, tulis dia di akun, @KRMTRoySuryo2.

Soal efisiensi, Roy menyatakan, negara sudah punya B-737-BBJ dengan keamanan super-priority, anti-rudal. Juga kenapa B-777-300ER harus repot-repot dicat baru plus logo Setneg juga kalau hanya sewa dari Garuda? Rombongan khan juga bisa efisien, tidak harus lebih dari 60-an. Katanya krisis, cetusnya.

Sedangkan @triwul82, mencoba memberi penjelasan. Istana membenarkan Presiden @jokowi dan delegasi tidak menggunakan pesawat kepresidenan dalam kunjungan ke Washington DC. Jokowi bersama Ibu Negara Iriana dan delegasi menyewa pesawat Garuda Indonesia. Alasannya, perjalanan yang sangat jauh jika pakai pesawat Presiden bisa 2 kali transit, tulisnya. [ MEN ]

Topik Menarik