Warga Jangan Abai Prokes meski Imunitas Meningkat

Warga Jangan Abai Prokes meski Imunitas Meningkat

Nasional | koran-jakarta.com | Kamis, 21 April 2022 - 00:01
share

JAKARTA - Masyarakat jangan abai terhadap protokol kesehatan karena imunitas penduduk, baik melalui vaksinasi maupun infeksi alami terhadap Covid-10 di Provinsi Jawa dan Bali meningkat. Warga diingatkan meskipun pelonggaran sudah diizinkan dan imunitas meningkat, namun pandemi belum berakhir.

"Masyarakat harus tetap patuh protokol kesehatan untuk mengurangi risiko dan konsisten mengurangi kasus di tengah pandemi," kata Pakar Epidemiologis dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, dalam konferensi pers Perkembangan Covid-19 di Indonesia, Rabu (20/4).

Pandu mengatakan imunitas penduduk, baik melalui vaksinasi maupun infeksi alami terhadap Covid-10 di Provinsi Jawa dan Bali meningkat. "Dari Desember 2021, ada peningkatan kadar antibodi Covid-19 di median 434.3 U/ml menjadi 5698 U/ml," ujarnya.

Peningkatan ini merupakan modal penting untuk menghadapi mudik Lebaran. Pandu menjelaskan proporsi penduduk dari survei serologi di 21 kabupaten/kota di Jawa-Bali menunjukkan hasil sebesar 99,2 persen. Jumlah tersebut juga meningkat 6,2 persen dari survei terakhir pada Desember 2021.

"Survei kali ini mempersiapkan apakah penduduk di daerah asal dan tujuan mudik itu imunitasnya cukup kita bisa pakai sebagai basis kebijakan pelonggaran untuk mudik yang tidak dilarang," jelasnya.

Lebih jauh, Pandu mengatakan hasil survei tersebut meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk mudik. Di sisi lain semakin menegaskan vaksinasi dapat mengurangi risiko hospitalisasi dan kematian dalam kegiatan mudik Lebaran tahun 2022.

Tetap Waspada

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan hasil survei serologi menunjukkan proteksi yang diperlukan sudah cukup. Meski begitu, dia meminta masyarakat tetap waspada. "Pastikan selama mudik prokes tetap dijalankan. Risiko penularan masih meningkat," terangnya.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, memastikan pihaknya memantau sekaligus mengingatkan pada semua masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan, baik sebelum maupun sesudah mudik. Indonesia masih berpotensi mengalami lonjakan kasus.

"Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam meningkatkan ketahanan masyarakat salah satunya melalui vaksinasi," katanya.

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis vaksin secara lengkap mencapai 163,18 juta jiwa hingga 20 April 2022, pukul 12.00 WIB.

Data Satgas Covid-19 yang diterima di Jakarta, Rabu (20/4), jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan dua dosis vaksin Covid-19 per hari ini bertambah 143.314 menjadi 163.180.128 orang.

Sementara itu, penerima dosis pertama bertambah 127.225 orang sehingga jumlah keseluruhan mencapai 198.478.663 orang. Adapun total vaksinasi untuk dosis ketiga hari ini bertambah 422.719 jiwa menjadi 32.283.358 orang.

Pemerintah berencana memvaksinasi 208.265.720 juta orang. Dengan demikian, maka tercatat suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 sudah diberikan pada 95,30 persen dari total 208.265.720 warga yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. Sementara warga yang sudah selesai menjalani vaksinasi dosis kedua meliputi 78,35 persen dari total sasaran.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, menyampaikan pekan ini merupakan momentum tepat bagi pemudik melakukan vaksinasi dosis penguat.

"Minggu ini momen yang tepat untuk vaksin penguat. Antibodi itu terbentuk paling tidak dua minggu setelah kita divaksinasi," ujarnya.

Oleh karena itu, dia meminta pemudik untuk segera melakukan vaksinasi dosis penguat Covid-19 agar dapat mudik secara sehat.

"Mudik ini kan sudah kita tunggu-tunggu, perlu persiapan biar bisa mudik sehat. Kalau sudah vaksinasi lengkap dua dosis, lengkapi dengan dosis ketiga," ujarnya.

Selain melakukan vaksinasi penguat, Reisa mengatakan pemudik juga diminta untuk mengisi Electronic-Health Alert Card (eHAC) domestik melalui aplikasi PeduliLindungi .

Topik Menarik