Waspadai Transmisi Lokal Penularan Varian Omicron

Waspadai Transmisi Lokal Penularan Varian Omicron

Nasional | koran-jakarta.com | Sabtu, 22 Januari 2022 - 00:01
share

BANTUL - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai penularan Covid-19 varian Omicron yang sudah masuk Tanah Air karena penyebarannya yang cepat. Kewaspadaan ini harus ditingkatkan karena sudah terjadi transmisi lokal,

"Omicron itu sudah masuk Indonesia, dan sudah terjadi transmisi local. Jadi, bukan hanya impor dan di seluruh dunia memang Omicron itu ciri-cirinya naiknya cepat, naiknya tinggi," kata Menkes usai meninjau vaksinasi Covid-19, di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (21/1).

Menkes mengatakan disebabkan Covid-19 varian baru tersebut sudah masuk Indonesia maka seluruh elemen baik masyarakat, pemerintah maupun stakeholder terkait harus bersiap agar tidak terjadi penularan kasus yang begitu cepat.

"Kita mesti siap-siap, karena naiknya cepet, naik tinggi, tetapi teman-teman enggak usah panik. Enggak usah khawatir ya, kita tetap waspada dan hati-hati. Meski naiknya cepat dan naiknya tinggi, turunnya juga cepat," kata Menkes.

Menkes mengatakan berdasarkan pengamatan di negara-negara lain, puncak penularan Covid-19 varian Omicron sampai hari ke-40, sehingga ada kemungkinan di Indonesia pada akhir Februari sampai awal Maret sudah sampai puncak.

"Kita harus berperang sampai akhir Februari sampai awal Maret, dan saya datang ini juga salah satu upaya agar kita siap berperang bersama," katanya.

Disiplin Prokes

Yang harus dilakukan, tambah Menkes, adalah dengan disiplin protokol kesehatan (prokes), utamanya memakai masker, menghindari kerumunan, menjaga jarak. Kemudian, pemeriksaan tes kesehatan terus dilakukan agar yang terpapar bisa segara diisolasi dan disembuhkan.

"Jadi nggak usah takut kalau dites, hasilnya naik nggak apa-apa, isolasi saja, karena kan cepet sembuh. Jadi asal kita cepat tahu, kemudian isolasi supaya nggak nular. Kalau rumahnya gede bisa isolasi di rumah. Jika enggak , ya diisolasi terpusat atau di selter , insya Allah banyak yang sembuh," katanya.

Menkes mengatakan langkah ketiga adalah vaksinasi Covid-19 yang terus dilakukan percepatan, karena kalau masyarakat sudah vaksin akan mempunyai daya tahan tubuh untuk melawan serangan Covid-19.

"Jadi yang pertama, prokes selalu cuci tangan pakai masker, jangan kerumunan, yang nomor dua surveilans jangan takut-takut kalau kena diisolasi sembuh sendiri, yang nomor tiga vaksinasi. Kalau nanti kasus naik tinggi harus dikurangi pergerakannya," katanya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sebanyak 87 jemaah umrah Indonesia pada pemberangkatan 8 Januari 2022 terkonfirmasi positif Covid-19. "Benar, ada 87 jamaah yang positif Covid-19. Saat ini ada sepuluh orang yang probable Omicron," kata Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.

Nadia mengatakan sepuluh jemaah yang diduga terpapar Omicron itu sedang dalam proses pemeriksaan sampel di laboratorium genom sekuensing untuk memastikan varian Covid-19 yang bersarang dalam tubuh.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Ditjen P2P Kemenkes itu mengatakan jumlah jemaah umrah yang diberangkatkan dari Tanah Air berjumlah 414 orang. Selain yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan probable Omicron, kata Nadia, mayoritas jemaah umrah perdana selama pandemi Covid-19 itu dinyatakan sehat.

Seperti diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) memberangkatkan 414 jemaah umrah perdana ke Arab Saudi pada 8 Januari 2022.

Topik Menarik