Prodi Pendidikan Kimia UKI Ajarkan Pembuatan Produk Rumah Tangga di Pulau Tidung

Prodi Pendidikan Kimia UKI Ajarkan Pembuatan Produk Rumah Tangga di Pulau Tidung

Terkini | mnctrijaya | Rabu, 24 April 2024 - 11:42
share

JAKARTA - Prodi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UKI mengajarkan pembuatan produk kewirausahaan skala rumah tangga yaitu sabun cuci piring (buncipi) dan lilin aromaterapi. Pengajaran dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) ini dilakukan akademisi UKI bersama ibu-ibu PKK di Pulau Tidung, pada tanggal 26 November 2023.

Pelatihan menghadirkan narasumber dosen Prodi Pendidikan Kimia UKI yakni, Dr. Sumiyati, M.Pd, Dr. Familia Novita Simanjuntak, S.P., M.Si, Nova Irawati Simatupang, M.Pd, Elferida Sormin, M.Pd, Siti Fatimah Azzahra, M.Pd, Leony Sanga Lamsari Purba, M.Pd dan  Nelius Harefa, M.Pd. 

“Belajar kimia seringkali memberi kesan menakutkan bagi orang-orang pada umumnya. Kesan takut tersebut bisa berarti bahwa ilmu kimia yang sulit karena terlalu banyak rumus dan nama kimia, maupun bentuk pembelajaran kimia yang sifatnya abstrak,” ujar dosen Prodi Pendidikan Kimia UKI, Dr. Familia Novita Simanjuntak, S.P., M.Si. menjelaskan latar belakang diadakannya kegiatan ini.

“Oleh karena itu, Prodi Pendidikan Kimia FKIP UKI secara terus menerus melakukan pendekatan kepada masyarakat luas untuk belajar kimia bersama. Pembelajaran bersaam masyarakat ini menunjukkan bahwa belajar kimia itu sifatnya nyata dan dapat dirasakan oleh indra manusia,” jelas Familia

FGD berjalan dengan diawali dengan mendiskusikan teori kimia yang ada di dalam pembuatan sabun cuci piring dan lilin aromaterapi. 

“Mayoritas ibu PKK memahami teknis pembuatan sabun cuci piring dan lilin aromaterapi. Namun ketika membahas teori kimianya, ibu PKK hanya mampu memberi jawaban yang sederhana. Misalnya nama-nama unsur kimia yang dikenal yaitu soda api (NaOH) yang sering dipakai untuk membuat sabun cuci piring. Minyak goreng, dan lilin yang menjadi bahan baku lilin aroma terapi,”ujar Dr. Sumiyati, M.Pd.

Doktor Sumiyati menjelaskan minyak yang digunakan untuk pembuatan lilin aroma terapi adalah minyak jelantah, sehingga para ibu cukup terkesan karena awalnya mereka pikir minyak jelantah tidak dapat digunakan lagi selain dibuang.

FGD juga menjelaskan bahwa pembuatan sabun cuci piring dan lilin aroma terapi harus memperhatikan konsentrasi setiap zat yang digunakan supaya dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang diinginkan. 

“Pada saat praktek, semua ibu PKK sangat teliti dengan jumlah atau massa/volume dari setiap zat yang digunakan, karena memang para ibu sangat menginginkan produk yang akan mereka hasilkan nanti dapat mencapai kualitas produk yang diharapkan,” jelas Doktor Sumiyati.

Keseluruhan kegiatan berjalan dengan lancar dan tenang karena semua ibu PKK sangat paham mengenai teknis pembuatan sabun cuci piring dan lilin aroma terapi. 

Di akhir sesi, mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia UKI melakukan wawancara untuk menindaklanjuti terkait pengalaman semua ibu PKK selama melakukan kegiatan. Secara umum, para ibu PKK menyatakan senang terutama karena mereka memperoleh tambahan ilmu atau teori selama melakukan kegiatan ini. 

Para peserta FGD, ibu-ibu PKK di Pulau Tidung berharap supaya Prodi Pendidikan Kimia UKI dapat kembali memberi pelatihan yang dapat menambahkan keterampilan mereka dalam memasarkan produk kewirausahaan skala rumah tangga.

Para ibu PKK sepakat menyatakan bahwa pelatihan pembuatan sabun cuci piring dan lilin aroma terapi bukanlah hal yang baru. Namun Prodi Pendidikan Kimia FKIP UKI mengemas kegiatan ini sebagai bentuk pembelajaran kimia berbasis produk rumah tangga, sehingga para ibu PKK secara sadar dapat membuktikan bahwa belajar kimia memang sungguh nyata dan dapat dirasakan oleh indra manusia.

Ada kekhawatiran yang diutarakan ibu PKK terkait pengembangan produk kewirausahaan ini lebih lanjut, mengingat lokasi tinggal mereka jauh dari daratan Jakarta yang membuat ongkos pembelian bahan menjadi lebih mahal. 

“Kekhawatiran ini dapat menjadi hambatan terbesar bagi semua ibu PKK, sehingga ada harapan supaya kegiatan pengembangan produk kewirausahaan menjadi bagian dari program binaan pemerintah setempat,” jelas Doktor Sumiyati.

Ibu PKK membuat lilin aroma terapi

Dr. Sumiyati, M.Pd memimpin FGD belajar teori kimia dalam pembuatan sabun cuci piring dan lilin aromaterapi

 

Sesi wawancara ibu PKK bersama mahasiswa

Topik Menarik