Kanada Izinkan Airbus Pakai Titanium Rusia, Kremlin: Barat Ini Kadang-Kadang....

Kanada Izinkan Airbus Pakai Titanium Rusia, Kremlin: Barat Ini Kadang-Kadang....

Terkini | inews | Kamis, 25 April 2024 - 17:33
share

MOSKOW, iNews.id - Rusia menyindir perilaku Barat yang tidak konsisten terkait dengan sanksi ekonomi yang dijatuhkan terhadapnya akibat perang di Ukraina. Menurut Moskow, Barat kadang-kadang bisa bersikap fleksibel dengan tetap menggunakan hasil alam Rusia yang masuk dalam daftar sanksi tersebut. 

Juru Bicara Kremlin (Istana Kepresidenan Rusia), Dmitry Peskov mengatakan, dalam beberapa kasus, negara-negara Barat bisa mengabaikan kesepakatan sanksi yang mereka buat. Salah satu contohnya adalah kasus perusahaan pesawat Airbus yang tetap diizinkan oleh Pemerintah Kanada untuk menggunakan titanium Rusia sebagai bahan baku produk mereka. 

"Kami memahami pendekatan selektif, kami memahami bahwa, menurut beberapa parameter, perusahaan-perusahaan di Eropa dan kawasan lain tidak akan mampu mempertahankan daya saing mereka jika mereka sepenuhnya meninggalkan produk kami (Rusia)," kata Peskov kepada wartawan di Moskow, Kamis (25/4/2024). 

"Dalam kasus seperti itu, Barat kadang-kadang bertindak fleksibel, mengabaikan kesepakatan (soal sanksi)," ujar jubir Kremlin itu lagi. 

Pada Selasa (23/4/2024), Reuters melaporkan bahwa Airbus telah diberikan keringanan oleh Ottawa dengan mengizinkannya untuk tetap menggunakan titanium Rusia dalam pembuatan peralatan militer Kanada. Padahal, Ottawa telah melarang penggunaan logam Rusia tersebut dalam sanksi terbarunya terkait dengan konflik Ukraina. 

Sejak Rusia meluncurkan agresi militer skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022, negara-negara Barat sudah berulang kali menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Moskow. Sementara pada saat yang sama, mereka juga memasok berbagai macam senjata dan peralatan tempur ke Kiev. 

AS dan para sekutunya di Eropa berharap sanksi yang bertubi-tubi bakal melemahkan ekonomi Rusia. Dengan begitu, konflik pada gilirannya akan berakhir karena Moskow kehabisan uang untuk mendanai perangnya. Namun, perkiraan Barat itu tampaknya meleset.

Topik Menarik