Geram ke Rusia, Sekjen PBB: Pencaplokan Wilayah Ukraina Bakal Jadi Eskalasi Berbahaya

Geram ke Rusia, Sekjen PBB: Pencaplokan Wilayah Ukraina Bakal Jadi Eskalasi Berbahaya

Global | koran-jakarta.com | Jum'at, 30 September 2022 - 12:34
share

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres angkat bicara terkait referendum Rusia di sejumlah wilayah Ukraina. Menurutnya, jika Rusia terus melanjutkan rencananya untuk mencaplok empat wilayah Ukraina, menandai sebuah "eskalasi berbahaya" yang akan mengancam harapan perdamaian di kawasan tersebut.

"Keputusan apa pun yang akan melanggengkan pencaplokan wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia di Ukraina tidak akan sah secara hukum dan pantas untuk dikecam," kata Guterres di hadapan awak media, dikutip dari Reuters , Jumat (30/9).

Presiden Rusia Vladimir Putin akan menandatangani dokumen proklamasi pencaplokan empat wilayah Ukraina pada Jumat saat Moskow bergegas untuk mengamankan klaim wilayah, seiring upaya militer Ukraina yang akan merebut kembali wilayah tersebut di medan perang.

Tindakan Moskow itu, yang merupakan salah satu langkah hukum yang menurut Rusia akan mengarah pada pencaplokan resmi 15 persen wilayah Ukraina, mengonfirmasi bahwa Putin akan maju terus dengan perangnya terhadap Ukraina meski mengalami kekalahan militer besar-besaran pada September ini.

Pencaplokan empat wilayah Ukraina itu ditolak oleh negara-negara Barat setelah Kiev dan pemerintah negara Barat menggambarkan langkah yang dilakukan Moskow sebagai referendum palsu dengan todongan senjata di wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia.

Ukraina dan Barat menganggapnya sebagai perampasan lahan secara ilegal selama perang.

"Keputusan apa pun dari Rusia untuk terus maju akan ujar membahayakan harapan perdamaian," kata Guterres.

"Itu akan memperpanjang dampak dramatis terhadap ekonomi global, terutama di negara-negara berkembang, sekaligus menghalangi kemampuan kami untuk mengirim bantuan di seluruh Ukraina dan sekitarnya," tambahnya.

Sementara itu, Rusia menuduh Guterres melanggar Piagam PBB dengan pernyataannya.

"Kami menyesal telah mendengar pernyataan Sekretaris Jenderal PBB," tuturnya.

"Mengenai situasi di sekitar Ukraina, Sekretaris Jenderal PBB telah secara konsisten menunjukkan pendekatan selektif yang sama dengan negara-negara Barat kolektif, secara harfiah menempatkan dirinya dalam barisan dengan mereka," lanjutnya.

Topik Menarik