Benarkah Cuaca Ekstrem Penyebab Utama Peningkatan Kasus DBD, Begini Penjelasan Pakar

Benarkah Cuaca Ekstrem Penyebab Utama Peningkatan Kasus DBD, Begini Penjelasan Pakar

Gaya Hidup | inews | Rabu, 27 Maret 2024 - 11:21
share

JAKARTA, iNews.id Kejadian kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini mengalami peningkatan hingga bulan April mendatang. Bahkan, sejumlah wilayah seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Kabupaten Nagekeo sampai menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.


Lantas apa penyebabnya? Benarkan hal itu terjadi akibat cuaca ekstrem?

Dokter sekaligus Praktisi Kesehatan Masyarakat, dr Ngabila Salama mengatakan cuaca ekstrem dan menurunnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan 3M berpengaruh dalam kondisi ini. Karena sesudah Covid-19, masyarakat terlihat lebih peduli akan kesehatannya sehingga deteksi dini terjadi dan pasien banyak berobat ke fasilitas kesehatan.

Keduanya (cuaca ekstrim dan menurunnya kecermatan masyarakat) memiliki pengaruh dalam kenaikan kasus. Karena sesudah Covid-19 masyarakat lebih aware akan kesehatannya sehingga deteksi dini terjadi dan pasien banyak berobat ke Puskesmas dan Rumah Sakit sehingga terdeteksi, kata Ngabila dalam keterangan resminya, Rabu (27/3/2024).

Hal itu lantaran semua pemeriksaan di Puskesmas dan Rumah Sakit yang dilakukan secara gratis dengan BPJS,. Ditambah lagi di beberapa fasilitas kesehatan lainnya seperti Puskesmas kecamatan 24 jam bisa melayani pemeriksaan darah lengkap dan NS1 rapid test untuk mendiagnosis DBD.

Memang pada pemeriksaan darah berupa IgM dan IgG belum tersedia gratis untuk pengguna BPJS. Hanya ada segelintir Puskesmas yang menyediakan pelayanan gratis tersebut untuk masyarakatnya.

Tetapi untuk pemeriksaan darah IgM dan IgG belum disediakan gratis oleh BPJS di Puskesmas dan Rumah Sakit. Beberapa Puskesmas saja saya pantau ada yang inovasi menyediakan gratis, ujar Ngabila.

Lebih lanjut, pola kasus DBD setiap tahunnya memiliki pola yang selalu sama. Ngabila menyebut bahwa mulai bulan Desember peningkatan ini akan terjadi hingga menyentuh puncaknya di bulan April lalu akan menurun kembali.

Karena saat musim hujan berpotensi adanya genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk. Maka di sisi lain musim pancaroba juga membuat imunitas seseorang menurun, dan kelembaban udara menjadi tinggi saat musim hujan. Maka dari itu, pencegahan DBD perlu dilakukan agar keparahan atau kematian dapat diatasi dengan deteksi dini dan pengobatan sedini mungkin.

Cegah DBD dengan menjaga kebersihan diri 3M dan kebersihan lingkungan PSN 3M Plus dan vaksinasi. Bawa ke Puskesmas segera jika ada gejala DBD untuk cek darah lengkap dan NS1 untuk deteksi cepat DBD, katanya.

Topik Menarik