Apakah Mencicipi Makanan Saat Puasa Batal? Yuk, Simak Penjelasannya

Apakah Mencicipi Makanan Saat Puasa Batal? Yuk, Simak Penjelasannya

Gaya Hidup | inews | Selasa, 19 Maret 2024 - 21:29
share

JAKARTA, iNews.id - Apakah mencicipi makanan saat puasa batal jadi tema yang unik untuk dibahas. Selama menjalankan ibadah puasa, umat Muslim tentu mengetahui hal-hal yang diperbolehkan dan tidak untuk dilakukan.

Menahan lapar menjadi satu hal utama yang wajib dilakukan oleh umat Muslim. Hanya saja, beberapa orang kerap mempertanyakan beragam hal, salah satunya terkait mencicipi makanan.

Bagaimana tidak, baik ibu rumah tangga maupun seorang chef tentu menjalankan tugasnya di bulan Ramadhan untuk menghidangkan makanan. Mencicipi makanan sendiri termasuk tugas mereka.

Lantas, apa hukumnya mencicipi makanan saat berpuasa? Penasaran kan? Berikut simak penjelasan dari iNews.id yang dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (19/3/2024).

Apakah Mencicipi Makanan Saat Puasa Batal?

Mencicipi makanan di saat puasa bukan merupakan suatu hal yang dapat membatalkan puasa. Karena mencicipi makanan tidak sama dengan menelan makanan. Melainkan, hanya memastikan rasa sudah sesuai selera atau belum.

Melihat hal itu, beberapa para ulama sepakat jika mencicipi makanan tidak membatalkan puasa. Hukumnya pun juga diperbolehkan atau jika memang diperlukan.

Diperbolehkannya mencicipi makanan di saat puasa merujuk kepada pendapat Imam Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu yang dikutip Syekh Badruddin al-'Aini dalam suatu karyanya. Bahwasanya beliau berkata:

:

Artinya, Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Tidak masalah apabila seseorang mencicipi cuka atau sesuatu, selama tidak masuk pada kerongkongan, dan ia dalam keadaan berpuasa. (Al-Aini, Umdatul Qari Syarh Shahihil Bukhari, [Beirut, Darul Ihya At-Turats], juz XVI, halaman 379).

Berbeda dengan pendapat tersebut, salah satu ulama Syekh Sulaiman As-Syafi'i Al-Makki. Ia berpendapat jika mencicipi makanan di kala berpuasa adalah suatu hal yang makruh.


.


Artinya, Dimakruhkan (bagi orang berpuasa) mencicipi makanan atau lainnya, karena hal tersebut bisa berpotensi membatalkan puasa. Dan (hukum makruh) ini apabila tidak ada kebutuhan (hajat). Sedangkan juru masak, baik laki-laki maupun perempuan, maka tidak makruh baginya untuk mencicipi makanan, sebagaimana tidak dimakruhkan mengunyah (makanan) untuk anak kecil. (Sulaiman Al-Makki, At-Tsimarul Yaniah fir Riyadhil Badiah, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah], halaman 157).

Nah, itulah penjelasan mengenai apakah mencicipi makanan saat puasa batal. Semoga bermanfaat!

Topik Menarik