Ini Upaya Kemenkes Cegah Penyebaran Hepatitis Misterius

Ini Upaya Kemenkes Cegah Penyebaran Hepatitis Misterius

Gaya Hidup | okezone | Sabtu, 14 Mei 2022 - 13:52
share

KASUS Hepatitis akut misterius pada anak telah masuk ke Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 18 kasus ditemukan diduga Hepatitis akut ini.

Melihat perkembangan tersebut, Kemenkes melakukan upaya pencegahan penyebaran secara meluas.

anak kena hepatitis akut

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan Kemenkes melakukan upaya mitigasi untuk mengantisipasi meluasnya penyakit Hepatitis Akut di Indonesia, dengan mengumpulkan informasi global seputar itu.

"Sejak ditemukan penyakit Hepatitis Akut di Inggris Raya, Kemenkes bergegas melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga kesehatan dari negara-negara lain seperti CDC dan Pemerintah Inggris, untuk mendapatkan pembelajaran terkait dengan kondisi yang terjadi. Kemenkes juga aktif informasi global maupun regional melalui informasi resmi yang dikeluarkan oleh WHO, CDC, dan Pemerintah Inggris, kata dr Syahril, Sabtu (14/5/2022).

Langkah kedua yaitu meningkatkan kewaspadaan publik. Dengan melakukan sosialisasi dan edukasi terkait kejadian ini sejak akhir bulan April kemarin, berkoordinasi dengan seluruh Dinas Kesehatan di Indonesia untuk mensosialisasikan langkah-langkah penanggulangan penyakit ini.

Serta menerbitkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan terhadap temuan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya.

Ketiga, memperkuat deteksi dengan melakukan penyelidikan epidemiologi, melakukan analisis pathogen menggunakan teknologi Whole Genome Sequencing (WGS) dan pengembangan pelaporan kasus menggunakan sistem NAR.

Keempat, menyusun pedoman tata laksana terkait kasus Hepatitis Akut. Di mana Kemenkes menunjuk RSPI Sulianti Saroso, sebagai salah satu RS rujukan untuk kasus Hepatitis Akut yang masih belum diketahui penyebabnya ini.

Dalam kesempatan yang sama, Syahril menyarankan masyarakat tetap waspada terhadap gejala Hepatitis Akut yang ditandai dengan gangguan gastrointestinal seperti sakit perut, mual, muntah, diare. Gejala dapat berlanjut dengan air kencing berwarna pekat seperti teh, BAB putih pucat, kulit & mata kuning, bahkan sampai penurunan kesadaran.

"Kita mengingatkan agar masyaraat lebih peduli terhadap kejadian ini karena kejadiannya cepat sekali, kita tidak boleh menunda sampai ada gejala berat, jangan menunggu sampai mata atau kulit kuning, sampai tidak sadar dan kejang-kejang. Tapi mulai dari gejala-gejala awal seperi mual, muntah diare harus segera ditangani agar tidak berlanjut ke gejala yang lebih berat, jelasnya.

Topik Menarik