Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 19,67 Juta per November 2025
JAKARTA — Jumlah investor pasar modal Indonesia terus meningkat hingga November 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tambahan 476 ribu investor baru hanya dalam satu bulan, sehingga totalnya mencapai 19,67 juta investor.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyampaikan pertumbuhan jumlah investor mencerminkan tingginya partisipasi masyarakat dalam aktivitas pasar modal.
"Jumlah investor pada November 2025 tercatat penambahan sebanyak 476 ribu investor baru di pasar modal domestik," ujarnya dalam konferensi pers RDKB, Kamis (11/12/2025).
Secara tahunan, jumlah investor tumbuh sebesar 4,80 juta investor atau naik 32,29 persen year-to-date (YTD) menjadi 19,67 juta investor.
Jumlah investor produk reksa dana masih mendominasi dalam sistem S-INVEST, disusul investor saham dan surat utang untuk sistem C-BEST.
Selain pertumbuhan jumlah investor, industri pengelolaan investasi juga turut mencatat kinerja positif.
Nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana mencapai Rp644,41 triliun pada November, atau tumbuh 4,90 persen month-to-month, dan 29,07 persen year-to-date. Pada saat yang sama, nilai aset kelolaan industri mencapai Rp996,60 triliun.
Inarno menjelaskan bahwa peningkatan tersebut ditopang oleh arus subscription yang solid.
“Net subscription investor reksa dana sebesar Rp32,61 triliun month-to-month atau secara year-to-date sebesar Rp114,78 triliun,” katanya.
OJK mencatat perkembangan positif pula pada skema securities crowdfunding (SCF). Sepanjang November, terdapat 26 efek baru dengan total dana terhimpun Rp38,03 miliar, serta 13 penerbit baru yang masuk ke platform pendanaan tersebut.









