Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Dikuasai RI: Jangan Ada Bayangan Lagi Milik Amerika

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Dikuasai RI: Jangan Ada Bayangan Lagi Milik Amerika

Ekonomi | inews | Jum'at, 29 Maret 2024 - 16:18
share

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa mayoritas saham PT Freeport Indonesia (PTFI) sudah dimiliki Indonesia dengan menguasai 51 persen saham setelah sebelumnya hanya memiliki 9 persen saham. Jokowi menyebut tidak boleh ada lagi pihak yang beranggapan PTFI dimiliki Amerika Serikat (AS), karena mayoritas sahamnya sudah dimiliki Indonesia.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada peresmian pembukaan Kongres Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) XII Tahun 2024 di Mercure Convention Center, Jakarta, Kamis (28/3/2024).

"Jangan ada bayangan di sini Freeport itu (milik) Amerika, sudah Indonesia. Sebentar lagi akan kita tambah menjadi 61 persen, dan pendapatan Freeport 70 persen masuk ke negara. Begitu naik lagi menjadi 61 persen nantinya, 80 persen akan masuk ke negara," ujar Jokowi dalam sambutannya dikutip, Jumat (29/3/2024).

Namun, Kepala negara mengeluhkan pemerintah kurang mendapat dukungan dalam proses pengambilalihan saham Freeport. Jokowi melihat banyak pihak yang cenderung memandang sebelah mata upaya pemerintah terkait proses penambahan saham ini. Padahal, menurutnya, dibutuhkan keberanian untuk merealisasikan hal tersebut.

"Kadang saya kadang-kadang ini kok di dalam negeri kita ambil seperti ini enggak ada yang dukung, diam-diam saja, malah sebagian mem-bully. Kalau saya yakini bener saya akan terus," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi menegaskan tekad Indonesia untuk memanfaatkan puncak bonus demografi di tahun 2045. Menurutnya, Indonesia memiliki kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan baik karena 68 persen penduduknya berada dalam rentang usia produktif.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini membandingkan situasi di sejumlah negara yang gagal memanfaatkan momentum bonus demografi. Namun, Presiden menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk meraih kesuksesan untuk menjadi negara maju melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Kita juga ingin seperti itu, ingin menjadi negara maju. Melihat yang gagal dan melihat yang berhasil, kenapa gagal dan kenapa berhasil. Dan kita harapkan Indonesia Emas betul-betul terjadi di 2045 yang akan datang," ucapnya.

Topik Menarik