Kisah UKM Bolosego, Lahir di Era Pandemi Covid Sukses di Social Commerce

Kisah UKM Bolosego, Lahir di Era Pandemi Covid Sukses di Social Commerce

Ekonomi | sleman.inews.id | Jum'at, 29 Maret 2024 - 11:50
share

YOGYAKARTA, iNewssleman.id - Bolosego merupakan salah satu UKM asal Yogyakarta yang sukses merambah bisnis kuliner. Produk frozen food ini bisa dinikmati masyarakat karena ditawarkan secara online melalui peragai platform digital dengan pengiriman yang super cepat.

PIC Ekspedisi Bolosego, Agatalika Dewa mengatakan, usahanya lahir saat pandemi Covid-19. Saat itu banyak hef dari berbagai hotel dan restoran yang tepaksa dirumahkan dari pekerjaanya. Dari situlah mereka berkumpul dan sepakat membuat makanan olahan yang bisa dibeli konsumen dengan mudah.

Awalnya da tiga varian produk, dari oseng mercon, iga mercon, dan rendang. Kalau sekarang sudah ada delapan dengan produk yang semakin bervariasi, katanya.

Untuk memasarkan produk yang mereka menggunakan pemasaran menggunakan Facebook. Setiap konsumen yang tertarik kemudian diminta berkomunikasi menggunakan WhatsApp. Setelah ada kesepakatan produk ini kemudian dikirimkan.

Untuk mengirim khususnya di luar Jawa kami gunakan PT Pos. Tetapi tidak bisa menjual dengan sistem COD, katanya.

Untuk meraih pasar, Bolosego sempat dijual dengan sistem pengiriman dan baru dibayar setelah paket diterima. Hal ini membuat beberapa produk tidak semuanya terbayar meski sudah dikirimkan. Ada konsumen nakal yang tidak membayar.

Kini Bolosego juga hadir di platform social commerce lainnya yaitu Tiktok Shop. Transaksi penjualan semakin besar. Saat ini produksi bisa mencapai satu kuintal dengan penjualan 10.000 paket per hari.

Kebanyakan di Jawa dan Sumatera, katnya.

Seiring berkembangnya pasar, justru tantangan dalam pemanfaatan social commerce khususnya dalam proses produksi konten dan juga memagami algoritma sosial media yang seringkali berubah. Mereka kemudian menggandeng Ninja Xpress sebagai sahabat UKM yang menyediakan fasilitas Foto dan Video Produk untuk mendukung para pelaku UKM dalam membuat konten di social commerce.

Selain promosi, Ninja Xpress juga memberikan layanan pengiriman melalui ekosistem pengiriman yang terintegrasi dengan menyediakan 6 mesin DWS di seluruh Warehouse di DIY untuk menimbang paket dengan akurat dan juga tetap menjaga Service Level Agreement (SLA) di atas 97 persen untuk mendukung paket sampai tujuan tepat waktu.

Chief Marketing Officer Ninja Xpress, Andi Djoewarsa mengatakan, mereka telah meluncurkan hasil riset Suara UKM Negeri Vol 4 yang membahas tentang Seluk Beluk Social Commerce di Indonesia. Bekerja sama dengan Milieu Insight, studi ini melibatkan lebih dari 600 responden dari pelaku UKM yang berjualan secara online.

Menurutnya dia, dari riset Suara UKM Negeri Vol 3 tentang "Bagaimana Masa Depan pembelanja online atau e-shopper di Indonesia?, mereka menemukan kelompok E-Shopaholics yang merupakan kelompok pembeli online (e-shoppers) yang sudah terbiasa dan terus menerus berbelanja online.

Era digital adalah era yang dinamis dan transformatif, kerap mengalami perubahan. Pelaku UKM jangan bergantung satu platform belanja online, kata dia.

Ninja Xpress juga menghadirkan layanan pembuatan website bagi para pelaku UKM sehingga mereka dapat memiliki their own platform yang memberikan akses bagi mereka untuk mengembangkan bisnis dan memaksimalkan penjualan di social media. Selain itu layanan photo/video produk untuk pembuatan konten yang disediakan oleh Ninja Xpress diharapkan dapat membantu relevansi antara konten dengan produk yang dijual oleh UKM tersebut.

50 persen seller UKM kesulitan untuk membuat konten yang efektif. Sedangkan 48 persen sulit untuk mengejar algoritma platform yang terus berubah, katanya.

Topik Menarik