Ledia Hanifa Tekankan Pentingnya Pendampingan Multipihak dalam Pengembangan Ekraf

Ledia Hanifa Tekankan Pentingnya Pendampingan Multipihak dalam Pengembangan Ekraf

Ekonomi | bandungraya.inews.id | Sabtu, 27 April 2024 - 15:40
share

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif bekerja sama Komisi X DPR RI menggelar Bimbingan Teknis Desain Produk dan Kemasan Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Kota Bandung di Astin Tropicana Hotel, Bandung, Sabtu (27/4/2024).

Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PKS, Ledia Hanifa menekankan, pentingnya pendampingan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bisa mengembangkan produk usaha yang dijalaninya.

Sebab menurutnya, harus ada standar yang dipenuhi oleh pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) agar produk usahanya bisa terus berkembang.

"UMKM kan selalu naik turun, begitu dirasa ga cocok, dia ganti lagi, ganti lagi. Padahal ada pakem standarnya, kalau kita bicara soal ekonomi kreatif, dia punya pakem standar yang sebenarnya harus dipenuhi, bisa jadi kemarin tidak laku karena memang belum tau ilmunya," kata Ledia.

Sehingga, pendampingan tentang kualitas dan pengetahuan produk pelaku Ekraf menjadi begitu penting. Menurutnya, pendampingan ini harus dilakukan multipihak.

 

"Jadi memang kita perlu melakukan pendampingan, pendampingan itu mulai dari pelatihan SDM nya, bagaimana dikembangkan usahanya, juga ada pendampingan-pendampingan yang harus bekerja sama, bukan hanya Disbudpar saja, tapi Dinas Koperasi UKM juga harus ada, terus kemudian kalau dia kuliner dengan kehalalannya, itu bertahap," bebernya.

Dalam kegiatan ini, kata Ledia, pelaku Ekraf tidak hanya dilatih membuat desain produk yang menarik namun juga dilatih cara pemasaran agar menarik minat masyarakat atau pembeli.

"Alhamdulillah kerja sama dengan Kemenparekraf, selain soal kemasan, kita juga bagaimana melatih brandingnya, bagaimana pemasarannya, sehingga secara umum skillnya sudah terpenuhi, tinggal mereka mau memanfaatkan ini atau engga," ungkapnya.

Ledia menilai, persoalan pelaku Ekraf saat ini adalah mereka sering kali tidak mengetahui siapa yang menjadi target pasar dari produk yang mereka jual. Selain itu, mereka juga kerap kali hilang fokus dalam usaha yang tekuninya.

"Kadang-kadang tidak fokus, segala rupa pengen dijual. Kalau dia fokus, insya Allah orang akan segera mengenal brandingnya," ujarnya.

 

Menurutnya, desain produk atau kemasan merupakan bagian dari branding terhadap produk yang mereka jual.

"Kelemahan di kita memang tidak terlalu memerhatikan desain, kalau desain menarik terus ditaro di etalase, orang langsung liat barang dia bukan yang lain, itu jadi bagian penting," katanya.

Oleh karena itu, dalam kegiatan ini dihadirkan para narasumber yang kompeten untuk membantu para pelaku Ekraf di Kota Bandung dalam mengembangkan bisnisnya.

"Makanya kemudian ada yang dulunya cuman di plastik aja, pake sticker aja, sekarang udah berubah, berubahnya ga drastis, stickernya lebih bagus, lebih menarik, terus ganti lagi dan lagi. Harus terus update, harus mau belajar," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif - Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Fahmy Akmal mengucapkan terima kasih kepada Komisi X DPR RI yang selama ini telah berkolaborasi memberikan kemanfaatan bagi pelaku Ekraf. 

 

"Selama ini memang kita sangat didukung oleh Bapak Ibu yang ada di Komisi X karena Bapak Ibu yang ada di Komisi X ini kan perwakilan rakyat yang ada di daerah-daerah," ucap Fahmy.

Dengan adanya kolaborasi ini, kata Fahmi, program yang dijalannya ini bisa lebih tepat sasaran dan tepat waktu. Mengingat, kebutuhan pelaku ekraf di daerah ini sangat beragam.

"Jadi ada yang levelnya membutuhkan pelatihan di hulu, ada yang di hilir. Hari ini kita coba di hulu, bagaimana mempersiapkan produknya dari sisi rasa, kemasan dan nanti dilanjutkan ke hilir yaitu promosi,  branding dan dilengkapi oleh pemasaran," jelasnya.

Fahmy menargetkan, ada sebanyak 11.000 pelaku Ekraf yang nantinya bisa ikut dalam program ini.

Dengan kerja sama yang baik selama ini kami melihat, tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu program-program kita. Kita sangat terbantu, mudah-mudahan kolaborasi ini bisa terus dilaksanakan dengan baik. 

 

"Kalau target, bisa dibilang ada. Di kami itu sekitar 11.000 pelaku ekraf yang kita tingkatkan kapasitasnya," ujarnya.

Fahmy menilai, pelaku Ekraf di Kota Bandung sudah kreatif sejak dahulu. Karena itu, kehadirannya ke Kota Bandung pun hanya untuk membantu melengkapi apa yang menjadi kekurangan dalam usaha mereka.

"Kita coba datang dengan update, seperti hari ini kita tidak mengajari dari awal, karena memang produknya sudah ada kemasannya, tapi bagaimana kita memberikan tambahan pengetahuan pada mereka, update terkini terkait digitalisasi juga," katanya.

Apresiasi juga disampaikan Sekretaris Disbudpar Kota Bandung, Nuzrul Irwan Irawan. Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu pelaku Ekraf yang ada di Kota Bandung.

"Ini sangat membantu sekali, dimana bisa memberikan manfaat bagi para pelaku ekraf di Kota Bandung," tandasnya.

Topik Menarik