Ekonomi RI Terjaga di Tengah Ancaman Resesi Global

Ekonomi RI Terjaga di Tengah Ancaman Resesi Global

Ekonomi | BuddyKu | Kamis, 18 Agustus 2022 - 21:56
share

IDXChannel - Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus melaju meskipun berada di bawah ancaman resesi ekonomi global. Pada semester kedua 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan mencapai 5,2%, menguat dibandingkan catatan di semester pertama sebesar 3,7%.

Radhika Rao, Ekonom Senior Bank DBS dalam laporan bertajuk Indonesia Data Pulse 2Q22 GDP Growth Jumps mengatakan kinerja perdagangan yang kuat disertai dengan pembukaan kembali aktivitas pascapandemi menjaga laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Momentum ini juga diiringi oleh pemanfaatan dari kenaikan harga komoditas di taraf global dan stabilitas daya beli masyarakat.

Mobilitas layanan jasa antar jemput juga mengiringi tren positif pertumbuhan ekonomi ini, kata Radhika Rao, Kamis (18/8/2022).

Radhika memperkirakan, di kuartal kedua 2022 Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan mengalami peningkatan sebesar 5,44% secara tahunan, di mana lonjakan ini melampaui perkiraan sebelumnya sekaligus melewati angka pertumbuhan di kuartal pertama sebesar 5%.

Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 juga diprediksi akan lepas landas melewati berbagai capaian ekonomi di 2021. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan di semester pertama 2022 yang mencatatkan 5,2%.

Pulau Jawa merupakan kontributor utama pertumbuhan secara keseluruhan, yang menyumbang 56,6% dari keseluruhan output ekonomi, naik 5,7% secara tahunan," tukas dia.

Radhika Rao mengungkapkan bahwa dari sisi pengeluaran, konsumsi akhir pengeluaran pemerintah berdampak pada kontraksi -5,2%. Namun, di antara sub-segmen yang lain, justru terjadi peningkatan secara luas. Lebih lanjut, ekspor mencatatkan angka 19,7%, melampaui persentase impor sebesar 12,3%. Konsumsi rumah tangga berada di persentase sebesar 5,5% secara tahunan, catatan ini di luar 3,1% kenaikan dalam pembentukan modal tetap bruto.

Konsumsi akhir naik 32 persen secara tahunan, disertai lonjakan 9,1% ekspor, dan 3% impor, tambah Radhika Rao.

Sementara dari sisi industri, sektor transportasi dan penyimpanan mencatatkan peningkatan sebesar 21,3%, dan menempati urutan teratas dari aktivitas lintas sektor. Selanjutnya, akomodasi dan kegiatan food service sebesar 9,8%, dan manufaktur mengalami pelambatan sebesar 4%.

Di samping itu, sektor konstruksi tumbuh sebesar 1%. Menurut Radhika, prediksi pertumbuhan 2022 ini belum sepenuhnya aman dari risiko kenaikan lainnya. Sebab angka pertumbuhan yang kuat, akan menjadi dasar bagi Bank Indonesia untuk memutuskan kebijakan moneter yang terkait dengan inflasi.

Lebih lanjut, stabilitas pertumbuhan ekonomi akan membantu para pembuat kebijakan tetap fokus terhadap inflasi dan stabilitas pasar keuangan. Terlebih Bank Indonesia telah menandai risiko bahwa di paruh kedua tahun ini, inflasi akan melampaui target, dan diasumsikan terjadi pengulangan di 2023 mendatang.

Radhika Rao mengatakan bahwa sekalipun inflasi inti dipantau langsung oleh para pembuat kebijakan, perbandingan antara tingkat inflasi dan tingkat suku bunga masih harus diperhatikan. Fokus kebijakan moneter juga diharapkan dapat bergeser secara inkremental di akhir kuartal ketiga.

Para pembuat kebijakan perlu memperhatikan dan membuat antisipasi terhadap laju inflasi, tutup Radhika Rao.

Di sisi lain, pemerintah perlu menjaga kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Tanah Air guna mencetak manusia unggul dan berdaya saing di tengah sengitnya persaingan dan di era globalisasi. Hal itu juga penting guna mencapai cita-cita menuju \'Generasi Emas Indonesia\'.

Pemerintah pun tengah gencar melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di sepanjang bulan Agustus 2022 ini. Hal ini adalah upaya Pemerintah untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit, antara lain Polio, Hepatitis B, Campak, dan Rubella.

Mendukung upaya nasional ini, Yayasan Saraswati Nuraeni Murdisah, sebuah yayasan yang befokus pada kegiatan sosial kemasyakatan dibawah naungan Melli Darsa Center (MDC) menggelar imunisasi Campak dan Rubella serta penyuluhan kesehatan bagi para orang tua pendamping dalam rangka syukuran dan peresmian Melli Darsa Center di Kota Bogor.

Imunisasi dan penyuluhan kesehatan yang digelar bertepatan dengan momen Dirgahayu Republik Indonesia ke-77 pada hari Rabu (17/8) tersebut, dihadiri lebih dari 200 orang peserta imunisasi dan penyuluhan dengan mengusung tema Generasi Emas Menuju Indonesia Emas.

Mewakili masyarakat Bogor, kami mendukung kepulangan Ibu Melli Darsa kembali ke Kota Bogor dan kami senang orang-orang yang sudah melanglang buana seperti Ibu kembali berkarya di Kota Bogor. Tinggal bagaimana Ibu Melli mengajak masyarakat menjalani gaya hidup yang lebih sehat, sebab di tahun 2045 Indonesia menargetkan generasi emas, yang kira-kira 23 tahun lagi. Anak-anak yang saat ini mengikuti kegiatan imunisasi hari ini, Insya Allah di tahun 2045 sudah ada yang menjadi pejabat, dengan kita menjaga mereka, termasuk dengan kegiatan imunisasi ini, kita juga menjaga masa depan generasi emas Indonesia, kata Wakil Walikota Bogor Dedie Abdu Rachim.

Lebih lanjut Dedie berharap dengan hadirnya Melli Darsa Center ini, dapat memberikan manfaat nyata dengan program serta kegiatan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Kota Bogor.

Pendiri Yayasan Saraswati Nuraeni Murdisah dan Melli Darsa Center, Melli Nuraeni Darsa, mengungkapkan bahwa sudah lama dirinya dan keluarga ingin berkontribusi lebih nyata bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat Kota Bogor dimana keluarganya berasal dan berakar.

Akar keluarga besar kami ada di Bogor. Saya ini sebenarnya kembali ke rumah, kota kelahiran saya dan dibesarkan dengan nilai-nilai masyarakat Sunda yang kental. Dan nilai-nilai ini terus melekat pada diri dimana pun berada. Adalah tekad saya dan keluarga untuk berkontribusi nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia terutama Kota Bogor, kota yang kita cintai dan kita banggakan, dan langkah awal untuk mewujudkan tekad itu, kami awali di Kota Bogor dengan menghadirkan Yayasan Saraswati Nuraeni Mudirsah dibawah naungan Melli Darsa Center, Kata Melli.

Sebagai informasi, program dan aktivitas sosial kemasyarakatan yang menjadi fokus dari Melli Darsa Center (MDC) akan mencakup Kesehatan, Bantuan Hukum, Edukasi, Sosio-Ekonomi, dan Ekologi.

Yayasan Saraswati Nuraeni Mudirsah didirikan atas kenangan Ibu saya, bertepatan 1 Maret tahun lalu. Beliau adalah inspirasi bagi saya. Saya sebagai perempuan sangat menginginkan mempunyai suatu tempat yang dikhususkan untuk ibu dan anak-anak, karena pilar daripada bangsa adalah perempuan, jelas Melli.

Melli lebih lanjut mepaparkan latar belakang pribadi mengapa lamgkah awal Melli Darsa Center memilih tema kesehatan.

Saya teringat kepada Ibu saya yang lahir pada zaman perang di mana belum ada vaksin, dan saat itu terjadi pandemi Polio sehingga Ibu saya termasuk yang terkena Polio. Dan itu menggaris bawahi betapa pentingnya kita sebagai orang tua senantiasa memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan imunisasi tepat waktu, sehingga dapat hidup secara optimal, pungkas Melli.

Kegiatan ini diselenggarakan bertepatan dengan Bulan Imunisasi Nasional yang juga bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. Lebih lanjut Melli memaparkan bahwa Melli Darsa Center ini dapat menjadi rumah bersama untuk berkolaborasi bersama yang digunakan oleh masyarakat sekitar meskipun kegiatan dan program yang akan dimulai pada pertengahan bulan September. Melli juga berharap kegiatan dan program yang ada dapat menjadikan Kota Bogor lebih baik lagi ke depannya.

Lurah Kelurahan Kebon Kalapa, Budi Djunaedi yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi dan menyambut baik kehadiran Melli Darsa Center masyarakat Kota Bogor.

Kami menyambut baik kehadiran Melli Darsa Center di tengah-tengah masyarakat Kota Bogor. Kami siap berkolaborasi dengan teman-teman MDC ke depan dalam kegiatan untuk membantu masyarakat, ungkap Budi.

(SAN)

Topik Menarik