AS Sebut ISIS Dalang Pembantaian Massal di Gedung Konser, Rusia Tak Mau Percaya Begitu Saja

AS Sebut ISIS Dalang Pembantaian Massal di Gedung Konser, Rusia Tak Mau Percaya Begitu Saja

Berita Utama | inews | Minggu, 24 Maret 2024 - 09:28
share

WASHINGTON DC, iNews.id Rusia menilai tidak perlu terburu-buru mengambil kesimpulan terkait dalang penembakan massal yang menewaskan 133 orang di gedung konser musik dekat Moskow, Jumat (22/3/2024) lalu. Pasalnya, aparat Rusia masih melakukan investigasi untuk menemukan pihak yang bertanggung jawab atas serangan itu.

Pihak berwenang Rusia akan mencari tahu siapa yang mengorganisasi aksi teroris ini. Saya pikir tidak perlu terburu-buru mengambil kesimpulan hari ini... pekerjaan (penyelidikan) seperti ini memerlukan ketenangan, kata Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, kepada kantor berita Sputnik, akhir pekan ini.

Komentar itu dia sampaikan sebagai tanggapan atas pernyataan Amerika Serikat baru-baru ini yang menyebut ISIS terlibat dalam serangan teroris tersebut. Sekretaris Pers Gedung Putih AS, Karine Jean-Pierre, pada Sabtu kemarin menyampaikan belasungkawa dan mengutuk pembantaian massal itu. Dia mengatakan, ISIS adalah musuh bersama yang harus dikalahkan.

Penembakan massal terjadi di tengah berlangsungnya konser musik di Crocus City Hall dekat Moskow, Jumat malam waktu setempat. Seorang koresponden Sputnik yang menyaksikan serangan itu melaporkan bahwa setidaknya tiga pria mengenakan pakaian kamuflase masuk ke dalam aula, menembaki orang-orang dari jarak dekat dan melemparkan bom.

Komite Investigasi Rusia mengungkapkan, jumlah korban tewas akibat serangan di gedung konser tersebut sampai sejauh ini mencapai 133 orang.

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menyatakan, sebelas orang telah ditahan sehubungan dengan serangan itu, termasuk empat orang yang terlibat langsung. Keempatnya ditahan di wilayah Bryansk, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina, dengan selang waktu beberapa jam.

Topik Menarik