Gunung Berapi Lontarkan Emas Senilai Rp97 Juta Tiap Hari

Gunung Berapi Lontarkan Emas Senilai Rp97 Juta Tiap Hari

Berita Utama | sindonews | Kamis, 25 April 2024 - 09:28
share

Gunung berapi aktif di Antartika mengirimkan debu emas senilai USD6.000 atau sekira Rp97.000.000 ke udara setiap hari. Menurut laporan Observatorium Bumi NASA, Gunung Erebus mengeluarkan gelembung gas yang mengandung 80 gram emas mengkristal setiap hari.

Gunung Erebus merupakan gunung berapi paling terkenal di Antartika. Dengan ketinggian puncak 12.448 kaki (3.794 meter), ini adalah gunung berapi aktif tertinggi di benua ini dan menyandang gelar gunung berapi aktif paling selatan di bumi.

Greek Reporter, Kamis (25/4/2024) melaporkan, Gunung Erebus yang dinamai berdasarkan personifikasi kegelapan dalam mitologi Yunani, pertama kali ditemukan oleh penjelajah Inggris Kapten James Clark Ross pada tahun 1841.

Gunung berapi ini merupakan salah satu dari 138 gunung berapi aktif di Antartika. Gunung berapi di Pulau Ross Antartika ini terkenal pada tahun 1979 setelah Air New Zealand Penerbangan 901 jatuh di sana.

Baca Juga:Temuan Gunung Emas di Kongo, Benarkah Ini Pertanda Dekatnya Kiamat?

Penemuan baru dari NASA ini konsisten dengan pengamatan pelepasan emas dari gunung berapi pada tahun 1991. Kemudian, seperti sekarang, para peneliti menemukan partikel emas di gas vulkanik gunung berapi dan salju di sekitarnya.

Philip Kyle dari Institut Pertambangan dan Teknologi New Mexico di Socorro mengatakan deposit emas kemungkinan besar berasal dari batuan vulkanik. Pelapasan gas panas dari gunung oleh lava membawa sejumlah partikel emas ke udara.

Gunung Erebus diperkirakan mengeluarkan butiran emas 0,1 hingga 20 mikrometer ke dalam gas vulkanik dan 60 mikrometer ke salju di sekitarnya.

Baca Juga: Lebih Berharga dari Gunung Emas, Berlian Pink Terbesar di Dunia Ditemukan

Menurut Observatorium Bumi NASA, mereka menemukan debu logam mulia hingga 621 mil jauhnya dari lubang lava Erebus paling selatan. Tingginya 12.448 kaki (3.794,02 meter). Menurut Connor Bacon dari Lamont-Doherty Earth Observatory di Universitas Columbia di New York, sejak tahun 1972 Gunung Erebus juga memiliki danau lava, di salah satu kawah puncaknya.

Konsep gunung berapi yang mengeluarkan emas setiap hari memang menarik, namun dampaknya terhadap permintaan emas global bisa minimal kecuali pengumpulan dan penyimpanannya berubah secara signifikan.

Baca Juga: Selain Kongo, Indonesia Juga Ada Gunung Emas dari Papua sampai Jawa

Kontribusi gunung berapi yang menghasilkan sekitar 80 gram emas per hari sangat minim dibandingkan dengan produksi emas dunia tahunan yang lebih dari 3.000 ton, sehingga kontribusi gunung berapi relatif tidak signifikan.

Sekalipun para kolektor mampu mengumpulkan emas ini secara efisien dan mengintegrasikannya ke pasar dunia, total pasokan emas akan sedikit meningkat. Namun, kondisi Antartika yang sulit dan terpencil menimbulkan hambatan logistik yang signifikan yang mungkin mencegah hal ini terjadi.

Selain itu, biaya dan pengangkutan emas dari lokasi-lokasi miskin ini kemungkinan besar akan melebihi nilai emas itu sendiri, sehingga pengoperasiannya tidak layak secara ekonomi mengingat teknologi dan harga pasar yang ada saat ini.

MG/Muhammad Rauzan Ranupane Ramadan

Topik Menarik