Bahaya Nge-Vape untuk Kesehatan, Jadi Sorotan usai Chandrika Chika Tertangkap Narkoba

Bahaya Nge-Vape untuk Kesehatan, Jadi Sorotan usai Chandrika Chika Tertangkap Narkoba

Gaya Hidup | sindonews | Kamis, 25 April 2024 - 15:32
share

JAKARTA - Vape atau rokok elektrik kini tengah menjadi sorotan usai selebgram Chandrika Chika diamankan polisi terkait penyalahgunaan narkoba.

Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan berhasil menyita barang bukti berupa pods vape berisi liquid mengandung ganja. "Barang bukti yang diamankan adalah 1 pods vape yang berisi cairan mengandung ganja atau liquid THC," kata Wakasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan AKP Reksa Anugrah di kantornya, Selasa (23/4/2204).

Baca Juga: Rizky Nazar dan Syifa Hadju Putus? Diduga Ada Orang Ketiga

AKP Reksa pun mengimbau kepada masyarakat, khususnya para orang tua untuk lebih waspada saat anaknya hobi nge-vape.

Terkait hal itu, banyak orang menganggap vape sebagai pengganti rokok batangan dan dianggap tak berbahaya. Padahal, sederet ancaman penyakit juga mengintai bila seseorang sering mengisap rokok elektrik alias vape ini. Salah satunya ialah ancaman risiko gagal jantung.

Hal itu diungkap oleh Dokter Umum, dr. Adam Prabata. Melalui unggahan Instagram @adamprabata, dia mengatakan bahwa penelitian mengungkap bahwa sering nge-vape bisa meningkatkan risiko gagal jantung.

Adam mengatakan peningkatan risiko gagal jantung bagi para pengguna vape pun cukup tinggi, yakni mencapai 19.

“Peningkatannya itu bisa mencapai 19 lebih tinggi risikonya dibandingkan orang yang tidak pernah nge-vape,” tulis Adam.

Melansir Unitu Point, Kamis (25/4/2024), nge-vale bisa menyebabkan timbunan kolesterol di arteri menjadi lebih tidak stabil dan lebih besar kemungkinannya untuk pecah. Jika hal ini terjadi, dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan di pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Dalam 30 menit penggunaan, vape dapat meningkatkan adrenalin, menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung, yang berarti risiko serangan jantung lebih tinggi.

Gejala lainnya, kata Adam, terjadi gagal jantung, kondisi di mana jantung tidak bekerja secara optimal untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Benarkah Diet Keto Bisa Perangi Masalah Kesehatan Mental?

“Gejalanya antara lain sesak napas, sesak banget. Bahkan ganti baju aja sesak. Jantung berdebar-debar hingga kakinya bengkak,” tulis Adam.

Sementara itu, vape juga sering kali dianggap sebagai pengganti dan tak lebih berbahaya dari rokok. Padahal, Medical News Today melaporkan pada 2020, mencakup 183 penelitian, menemukan bahwa vaping memiliki kaitan dengan faktor risiko penyakit jantung, yakni kerusakan pada jaringan, sel dan organ detak jantung yang tinggi, arteri yang lebih kaku hingga tekanan darah lebih tinggi. Pengguna vape juga memiliki risiko lebih tinggi terkena fibrilasi atrium dan serangan jantung.

Topik Menarik