Perusahaan Popok Bayi di Jepang Hentikan Produksi, Angka Kelahiran Rendah

Perusahaan Popok Bayi di Jepang Hentikan Produksi, Angka Kelahiran Rendah

Ekonomi | serpong.inews.id | Jum'at, 29 Maret 2024 - 16:10
share

TOKYO, iNewsSerpong.id - Produksi popok bayi di negara Jepang akan direncanakan untuk dihentikan.Oji Holdings, produsen popok terkemuka di Jepang, mengumumkan rencananya untuk beralih fokus memenuhi permintaan pasar popok dewasa yang semakin meningkat.

Keputusan ini datang sebagai respons terhadap masalah penuaan penduduk Jepang yang semakin memburuk, ditandai dengan penurunan drastis dalam jumlah kelahiran.

Oji Holdings adalah satu dari banyak perusahaan yang merespons perubahan demografis ini. Jepang menghadapi tantangan penuaan penduduk dengan tingkat kelahiran yang terus menurun. Penjualan popok dewasa telah melampaui popok bayi selama lebih dari satu dekade terakhir.

Menurut laporan BBC, angka kelahiran di Jepang pada tahun 2023 mencapai 758.631, menurun sebesar 5,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini merupakan rekor terendah sejak abad ke-19. Pada 1970-an, jumlah kelahiran di Jepang mencapai lebih dari 2 juta.

Dalam pernyataannya, Oji Holdings menyatakan bahwa anak perusahaannya, Oji Nepia, saat ini memproduksi sekitar 400 juta popok bayi setiap tahunnya. Produksi popok bayi telah menurun secara signifikan sejak tahun 2001, ketika mencapai puncaknya di 700 juta popok.

Pada tahun 2011, Unicharm, produsen popok terbesar di Jepang, melaporkan bahwa penjualan popok dewasa telah melampaui penjualan popok bayi. Pasar popok dewasa terus berkembang dan diperkirakan bernilai lebih dari 2 miliar dolar AS.

Dengan populasi yang semakin menua, hampir 30 persen penduduk Jepang berusia 65 tahun ke atas. Pada tahun lalu, proporsi penduduk yang berusia di atas 80 tahun bahkan melampaui 10 persen untuk pertama kalinya.

Oji Holdings juga mengumumkan bahwa mereka akan terus memproduksi popok bayi di Malaysia dan Indonesia karena diperkirakan permintaannya akan meningkat di kedua negara tersebut.

Penyusutan populasi karena penuaan dan penurunan angka kelahiran telah menjadi krisis bagi Jepang, yang merupakan salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Meskipun demikian, upaya pemerintah Jepang untuk mengatasi tantangan-tantangan ini sejauh ini hanya menghasilkan sedikit kemajuan.

Namun, Jepang bukanlah satu-satunya negara yang menghadapi penurunan tingkat kelahiran. Hal ini juga terjadi di Hong Kong, Singapura, Taiwan, dan Korea Selatan, yang terakhir memiliki tingkat kelahiran terendah di dunia.

Bahkan, China juga mengalami penurunan populasi selama dua tahun berturut-turut pada tahun 2023. Seperti halnya Jepang, China juga telah memperkenalkan berbagai insentif untuk meningkatkan angka kelahiran.

Namun, tantangan demografis tetap ada karena populasi yang menua dan dampak dari kebijakan satu anak yang telah berlangsung selama beberapa dekade. (*)

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Angka Kelahiran Rendah, Perusahaan di Jepang Hentikan Produksi Popok untuk Bayi ".


Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:

https://www.inews.id/apps

Topik Menarik