Runtuhkan Dominasi Jepang, China Rajai Penjualan Mobil di Dunia pada 2025

Runtuhkan Dominasi Jepang, China Rajai Penjualan Mobil di Dunia pada 2025

Otomotif | inews | Rabu, 31 Desember 2025 - 12:50
share

JAKARTA, iNews.id – Peta persaingan industri otomotif dunia diproyeksikan mengalami perubahan besar pada 2025. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade, produsen mobil China diperkirakan membukukan penjualan kendaraan terbanyak secara global dibandingkan Jepang.

Laporan Nikkei China yang mengacu pada data industri hingga November 2025 menunjukkan, produsen otomotif China diproyeksikan membukukan penjualan sekitar 27 juta unit kendaraan sepanjang 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan produsen Jepang yang diperkirakan mencatat penjualan kurang dari 25 juta unit secara global.

Proyeksi tersebut disusun berdasarkan data pengungkapan produsen otomotif serta S&P Global Mobility. Perhitungan mencakup kendaraan penumpang dan komersial, baik penjualan domestik maupun ekspor. Atribusi penjualan dilakukan berdasarkan kepemilikan perusahaan dan kewarganegaraan merek, dengan usaha patungan 50:50 dihitung sesuai merek yang dipasarkan.

Pasar domestik China masih menjadi tulang punggung penjualan, dengan kontribusi sekitar 70 persen dari total penjualan produsen mobil China. Di dalam negeri, kendaraan energi baru (NEV) seperti battery electric vehicle (BEV) dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) menyumbang hampir 60 persen dari total penjualan mobil penumpang.

Dari sisi pemain global, laporan industri mencatat BYD dan Geely berhasil masuk dalam 10 besar produsen mobil dunia berdasarkan penjualan 2025. Sementara itu, Chery tercatat sebagai salah satu eksportir kendaraan terbesar China dengan pertumbuhan penjualan luar negeri yang signifikan.

Kinerja ekspor juga menjadi pendorong utama. Di Asia Tenggara, wilayah yang selama ini didominasi produsen Jepang, penjualan mobil China diproyeksikan mencapai sekitar 500.000 unit pada 2025. Sementara di Eropa, penjualan diperkirakan meningkat menjadi sekitar 2,3 juta unit, meskipun terdapat tarif impor, karena volume ekspor mencakup model plug-in hybrid yang tidak dikenakan bea tambahan.

Pasar negara berkembang turut menunjukkan tren positif. Penjualan kendaraan China di Afrika diperkirakan mencapai 230.000 unit, naik 32 persen dari tahun sebelumnya. Di Amerika Latin, penjualan diproyeksikan menembus 540.000 unit atau tumbuh 33 persen.

Di sisi lain, produsen mobil Jepang yang pernah mencatat puncak penjualan hampir 30 juta unit pada 2018, diperkirakan masih berada sedikit di bawah volume penjualan China pada 2025. Laporan juga mencatat adanya penurunan penjualan beberapa merek Jepang di pasar utama, seperti Amerika Serikat, serta penurunan pangsa pasar mereka di China seiring menguatnya produsen lokal.

Angka proyeksi penjualan 2025 mencerminkan perubahan peringkat global berdasarkan volume yang diperkirakan, tanpa menyiratkan kesimpulan sebab-akibat di luar data yang tersedia.

Topik Menarik