Banyak Diskon Tiket Transportasi, Menhub: Masyarakat Tetap Pilih Kendaraan Pribadi
JAKARTA - Berdasarkan hasil survey Kementerian Perhubungan mayoritas masyarakat yang melakukan mobilitas selama periode Natal dan Tahun baru masih menggunakan kendaraan pribadi, ketimbang moda tranportasi umum.
Meskipun pada saat yang bersamaan Pemerintah juga telah memberikan diskon untuk tarif tiket moda transportasi umum, seperti Kapal, hingga pesawat terbang. Kendaraan pribadi masih menjadi primadona masyarakat untuk melakukan mobilitas.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan, sebanyak 119,5 juta orang berpotensi melakukan perjalanan, baik luar maupun dalam provinsi, pada masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Terkait pemilihan moda transportasi, Menhub Dudy menyampaikan bahwa penggunaan mobil pribadi jadi yang terbanyak menurut hasil survei, angkanya mencapai 42,78 persen atau 51,12 juta orang.
Moda terbanyak berikutnya adalah sepeda motor sebesar 18,41 persen atau 22,00 juta orang, bus sebesar 8,17 persen atau 9,76 juta orang, mobil sewa sebesar 7,43 persen atau 8,87 juta orang, mobil travel sebesar 6,39 persen atau 7,64 juta orang.
Moda lain yakni pesawat sebesar 3,57 persen atau 4,27 juta orang, kereta api jarak jauh sebesar 3,29 persen atau 3,94 juta orang, kapal penyeberangan sebesar 3,14 persen atau 3,75 juta orang, kapal laut sebesar 2,20 persen atau 2,62 juta orang, dan commuter line sebesar 1,93 persen atau 2,30 juta orang.
"Berdasarkan survey memang ada peningkatan pergerakan orang selama Nataru menjadi 119,5 juta orang. Paling besar menggunakan mobil pribadi, itu mencapai 42 persen," ujar Menhub dalam Media Briefing di Jakarta, Sabtu (6/12/2025).
Menhub mengakui, bahwa pemilihan kendaraan pribadi masih cukup dominan bagi masyarakat untuk melakukan mobilitas disaat musim liburan tiba. Ia menilai bahwa fenomena ini terjadi ketika infrastruktur darat lebih lengkap.
"Kenapa dominan, karena kendaraan pribadi ini masih banyak digunkan di Jawa, karena jalur transportasi di Jawa baik, sehingga masyarakat kita memilih kendaraan pribadi," kata Menhub.
"Kalau motor kita lihat lebih suka karena memudahkan mobilisasi di tempat tujuan, kalau di tepat wisata mereka lebih suka menggunakan kendaraan pribadi," tambahnya.
Stimulus diskon tarif Nataru 2025/2026 telah ditetapkan untuk memberikan diskon tarif pada angkutan laut, penyeberangan, dan kereta api. "Kami mengajak masyarakat untuk menggunakan dan mengoptimalkan stimulus ini dalam berpergian pada masa Nataru," sebut Menhub Dudy.
Stimulus diskon tarif ini diberlakukan serentak mulai 21 November 2025 pukul 00.01. Untuk angkutan kereta api dan penyeberangan, diskon berlaku pada perjalanan tanggal 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026. Sementara untuk angkutan laut, masa pemberlakuan dimulai lebih awal, yakni pada perjalanan 17 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026, menyesuaikan kebutuhan operasional pelayaran.
Pada moda kereta api, pemerintah menetapkan diskon 30 persen untuk tiket kereta ekonomi komersial, mencakup 156 perjalanan reguler dan 26 perjalanan tambahan, dengan target 1.509.080 penumpang.
Untuk angkutan laut, pemerintah memberikan diskon 20 persen dari tarif dasar, setara potongan 16–18 persen dari total harga tiket. Stimulus ini menyasar 405.881 penumpang kelas ekonomi di berbagai rute antarpulau, terutama yang menjadi akses utama mobilitas masyarakat pesisir dan kawasan 3T.
Pada moda penyeberangan, pemerintah memberikan diskon berupa 100 persen tarif jasa kepelabuhanan, yang setara dengan potongan rata-rata 19 persen dari tarif terpadu. Kebijakan ini mencakup 8 lintasan di 16 pelabuhan, dengan target 227.560 penumpang, 491.776 kendaraan.









