Banjir Rob Kepung Indramayu: Ribuan Warga Terdampak, Air Capai 60 Cm
JAKARTA - Banjir rob melanda pesisir utara Jawa Barat pada Kamis (4/12/2025). Kali ini, wilayah yang terdampak adalah Kabupaten Indramayu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, bahwa air laut meluap melalui Sungai Perawan dan Sungai Nippon, kemudian menggenangi jalan-jalan di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut peristiwa ini memberikan dampak luas bagi masyarakat. Ketinggian air sempat meningkat menjadi 50–60 cm dan masuk ke permukiman warga.
“Luapan air pasang berdampak pada 2.568 kepala keluarga atau sekitar 8.033 jiwa, serta merendam sekitar 1.512 unit rumah,” kata Muhari, Jumat (5/12/2025).
Ia menjelaskan, bahwa meski tidak ada korban jiwa, aktivitas masyarakat sempat terganggu akibat tingginya genangan.
“Warga mengevakuasi barang-barang penting sambil menunggu air surut. Saat ini banjir rob telah surut dan masyarakat mulai melakukan pembersihan,” ujarnya.
BPBD Kabupaten Indramayu segera melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan Kecamatan Kandanghaur, Pemerintah Desa Eretan Kulon, serta Polsek Kandanghaur. Pendataan warga dan rumah terdampak dilakukan secara bertahap untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Peristiwa ini terjadi pada masa Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Banjir Bandang, Cuaca Ekstrem, Gelombang Ekstrem, Abrasi, dan Tanah Longsor, sesuai Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 360/Kep.626-BPBD/2025.
BNPB mengimbau masyarakat pesisir tetap waspada terhadap perubahan cuaca dan potensi banjir rob.
“Masyarakat diharapkan memastikan berada di tempat yang aman, menghindari area berpotensi bahaya, serta segera berkoordinasi dengan BPBD atau aparat setempat jika membutuhkan bantuan,” pungkasnya.









