Operasi Intelijen Kopassus di Belanda Mata-matai Tokoh Pemberontak

Operasi Intelijen Kopassus di Belanda Mata-matai Tokoh Pemberontak

Nasional | okezone | Kamis, 25 April 2024 - 07:04
share

JAKARTA - Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memiliki keahlian yang beragam, termasuk kemampuan intelijen yang sangat penting. Salah satunya adalah Grup 3/Sandhi Yudha, sebuah unit dengan spesialisasi dalam operasi rahasia ‘Clandestine Operation’, termasuk intelijen tempur dan kontra pemberontakan.

Unit ini aktif terlibat dalam berbagai operasi, baik di dalam maupun di luar negeri, termasuk di Belanda. Dalam buku "Kopassus untuk Indonesia" karya Iwan Santosa dan E.A Natanegara, disebutkan bahwa prajurit Kopassus dipilih untuk memantau aktivitas warga keturunan Maluku di Parlemen Belanda.

Salah satu tokoh yang diamati adalah Sam Formes, seorang anggota parlemen dari Partai Greolinks, yang dikenal aktif sebagai mediator untuk mendukung generasi penerus Republik Maluku Selatan (RMS) di Belanda. Namun, dalam pemantauan tersebut, terungkap bahwa kekuatan pengikut RMS mulai berkurang karena adanya perpecahan.

Pemantauan Kopassus juga melibatkan perayaan ulang tahun ke-55 dan ke-56 RMS di Belanda, di Gedung Congress Centrum Den Haag dan Gedung RAI Amsterdam. Wakil Presiden RMS, Watilette, berusaha memotivasi anggota RMS untuk terus memperjuangkan gagasan kemerdekaan, meskipun kondisi keuangan RMS sedang kritis.

Selain itu, kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) juga dipantau di Belanda, meskipun jumlah aktivisnya hanya sekitar 1.000 orang. “Gangguan kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) turut dipantau di Belanda. Meski jumlah aktivis OPM hanya sekitar 1.000 orang,” ujar Suhartoyo, kegiatan yang mereka lakukan mampu menarik perhatian publik.

Topik Menarik