Sukses Jualan Tembakau, Yudi Tingwe 73 Sempat Dianggap Saingan Keluarga
PERJALANAN Yudi Hendrawan pemilik Kios Tingwe 73 dalam menjalankan usahanya, bukan tanpa hambatan. Dia sempat dianggap saingan oleh keluarga karena memiliki bisnis yang sama.
Yudi menceritakan, dirinya mengenal tembaku yang merupakan bisnis keluarga. Dia mengenal jenis tembaku karena terjun langsung menjual kepada konsumen.
"Awalnya cuma ikut belajar marketing di penjualan, sehingga melibatkan saya terjung langsung di tembakau. Saya dintuntut untuk berjualan dan mengenal rasa serta berbagai macam tembakau dan harga oleh orangtua," kata Yudi saat ditemui Okezone.
Dirasa sudah cukup dan ingin berkembang, Yudi memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Hingga pada 2005, Yudi membuka usahanya sendiri dengan berjualan secara swadaya.
"Saya kemudian belajar mengenai tembakau dan mulai memburu tembaku terbaik dari seluruh daerah. Sedikit demi sedikit usaha yang saya rintis mulai memperlihatkan hasil," tutunya.
1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Modus Magang di Jerman, Menko Polhukam Akan Betuk Tim Khusus
Sayangnya, usaha orangtua dinilai Yudi tidak berkembang. Karena tembaku yang disajikan tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
"Kesuksesan saya sempat menimbulkan kesejangan, dan dianggap menjadi saingan keluarga. Namun saya bertekad untuk terus menekuni usaha," tandasnya.
Meski dianggap saingan, Yudi menjelaskan dirinya tidak pernah berkurang sedikitpun kepada orangtuanya. Dia bahkan membuktikan usaha yang dilakukannya bisa membantu keluarganya untuk juga merasakan kerja kerasnya.
"Lama kelamaan, keluarga akhirnya memahami dan mendukung usaha saya. Tidak hanya itu, saya membukakan tempat usaha untuk orangtua sembari mereka menjalani masa tua dengan tenang," tuturnya.
Bukan hanya orangtua, Yudi pun berusaha membiayai adiknya yang bersekolah hingga lulus. Bahkan kerja keras yang dilakukan Yudi menjadi inspirasi untuk sang adik.
"Dia bahkan keluar dari (pekerjaan) bank dan memulai usaha tembakau juga. Saat ini sudah memiliki beberapa cabang juga," kenangnya.