Peristiwa 9 Mei : Sukhoi Tabrak Gunung Salak, Ahok Dihukum Penjara

Peristiwa 9 Mei : Sukhoi Tabrak Gunung Salak, Ahok Dihukum Penjara

Nasional | okezone | Kamis, 9 Mei 2024 - 05:04
share

BERBAGAI peristiwa penting dan bersejarah terjadi pada 9 Mei sepanjang waktu, baik di dalam maupun luar negeri. Sebut saja kasus pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menabrak Gunung Salak dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok divonis dua tahun penjara karena menistakan agama.

Selain peristiwa-peristiwa itu, masih ada sejumlah momen bersejarah lainnya.

Berikut ini Okezone paparkan, sebagaimana dikutip dari Wikipedia.org dan sumber lain.

1. Nelson Mandela Jadi Presiden Afsel

Nelson Rolihlahla Mandela lahir di Mvezo, Afrika Selatan, 18 Juli 1918 dan meninggal di Johannesburg, Afrika Selatan, 5 Desember 2013 pada umur 95 tahun. Nelson Mandela adalah seorang revolusioner anti-apartheid yang menginspirasi dunia. Ia pernah 27 tahun dipenjara karena menentang sistem apartheid dan diskriminasi rasial oleh pemerintahan kulit putih di Afsel.

Pada 9 Mei 1994, Nelson Mandela dilantik menjadi Presiden Afrika Selatan dan memimpin negaranya sampai 1999.

Nelson adalah orang Afrika Selatan berkulit hitam pertama yang jadi Presiden. Ia juga Presiden pertama yang terpilih melalui keterwakilan penuh, dalam sebuah pemilu multiras di Afsel. Pemerintahannya berfokus pada penghapusan pengaruh apartheid dengan memberantas rasisme, kemiskinan dan kesenjangan, dan mendorong rekonsiliasi rasial.

Nelson Mandela salah satu tokoh penting yang menginspirasi dunia.

2. Sukhoi Superjet Tabrak Gunung Salak

Kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) di Gunung Salak, Jawa Barat terjadi pada 9 Mei 2012. Pesawat tersebut menghilang dalam penerbangan demonstrasi yang berangkat dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Indonesia. Pada tanggal 10 Mei 2012, reruntuhan Superjet Sukhoi terlihat di tebing di Gunung Salak.

Karena bidang yang luas di mana puing-puing pesawat menabrak gunung, penyelamat menyimpulkan bahwa pesawat langsung menabrak sisi berbatu gunung dan bahwa "tidak ada peluang untuk hidup."

Ada 45 orang di dalam pesawat tersebut termasuk 14 penumpang dari maskapai penerbangan Sky Aviation, tiga orang jurnalis asal Indonesia, Ismiati Soenarto dan Aditya Sukardi dari Trans TV dan Femi Adi dari saluran berita Amerika Serikat Bloomberg News.

Peter Adler dari Sriwijaya Air memiliki paspor Amerika Serikat. Salah satu penumpang, Maria Marcela, adalah warga negara Italia dan Nam Tran dari Esnecma memegang paspor Prancis.

Topik Menarik