Jejak Sunan Giri Dirikan Pesantren, Sempat Diserang Wilayah Kekuasaan Majapahit

Jejak Sunan Giri Dirikan Pesantren, Sempat Diserang Wilayah Kekuasaan Majapahit

Nasional | okezone | Selasa, 9 April 2024 - 05:56
share

SUNAN Giri mendirikan pondok pesantren (Ponpes) dan menjadi pusat pengajaran Islam. Giri Kedaton, demikian nama pesantren yang berdiri sekitar abad 15 sampai 17 Masehi di Gresik, Jawa Timur. Perannya sebagai penyebar agama Islam dan salah satu dari Walisongo, kian membuat pesantren ini berkembang pesat.

Bahkan seiring waktu pesantren ini, konon berubah menjadi sebuah kesultanan atau kerajaan Islam. Kerajaan ini pernah mencapai puncak kejayaannya, sehingga menjadi pusat agama Islam yang pengaruhnya lumayan luas hingga menyebar ke daerah Maluku.

Awal mula berdirinya kerajaan ini adalah, bahwa suatu ketika Raden Paku pergi menemui ayahnya yang menjadi ulama di Pasai, bernama Maulana Ishak. Sang ayah lalu menyuruhnya untuk mendirikan sebuah pondok pesantren di daerah Gresik, dikutip dari buku "Sunan Giri", tulisan Umar Hasyim.

Perintah dari sang ayah itu pun dilaksanakan. Raden Paku lalu menemukan tanah yang mirip dengan tempat tinggal ayahnya. Tanah tersebut berlokasi di Bukit Giri yang sekarang masuk kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.

Di atas bukit itu, Raden Paku mendirikan sebuah bernama Giri Kedaton. Sebagai pemimpin pesantren pesantren tersebut, Raden Paku lalu bergelar Prabu Satmata, atau Sunan Giri I. Saat pesantren Giri Kedaton telah didirikan, banyak santri yang berbondong-bondong belajar di dalamnya.

Para santri yang belajar di Giri Kedaton itu bukan hanya dari Jawa, melainkan dari berbagai penjuru Nusantara bahkan ada yang berasal dari Ternate. Begitupula, Giri Kedaton menerima santri dari berbagai kelas sosial. Para santri yang belajar di Giri Kedaton karenanya bukan hanya dari kalangan rakyat kecil, tetapi juga para pangeran dan bangsawan.

Topik Menarik