Berbekal Takbir, Jagoan Silat Gempur Konvoi Serdadu Inggris di Kranji Bekasi

Berbekal Takbir, Jagoan Silat Gempur Konvoi Serdadu Inggris di Kranji Bekasi

Nasional | okezone | Senin, 18 Maret 2024 - 02:31
share

RAKYAT Indonesia dengan berbagai cara mengusir penjajah dari Tanah Air. Mulai dari para pemuda yang berbondong-bondong gabung tentara, hingga jawara yang berbekal jurus silat.

Perlintasan kereta api (KA) di Rawa Pasung, dekat Stasiun Kranji, Bekasi, jadi saksi sekelompok pesilat asal Subang yang berbekal takbir, jurus silat hingga golok mengacak-acak konvoi kendaraan tempur (ranpur) Inggris, pada 29 November 1945.

Tak hanya pesilat asal Subang yang menghantam konvoi tersebut, akan tetapi Laskar Rakyat pimpinan KH Noer Ali di Sasak Kapuk, Pondok Ungu, Bekasi Utara pun ikut memporak porandakan konvoi tersebut. (Baca: Heroisme KH Noer Ali Hantam Sekutu di Pondok Ungu).

Perjuangan fisik negeri kita terhadap agresor, memang tidak sedikit diramaikan para jago silat. Tapi kebanyakan beraksi secara sporadis dan tak terorganisir.

Salah satu kisah yang terekam jelas tentang sekelompok jago bela diri pencak silat yang ikut andil bertarung di medan revolusi dan terorganisir, adalah kelompok Pesilat Subang pimpinan H Ama Puradiredja. Kisah heroisme yang tertuang di buku Jakarta-Karawang-Bekasi dalam Gejolak Revolusi: Perjuangan Moeffreni Moemin.

Mereka dengan keikhlasan hati dan nyali yang mantap, awalnya mendatangi komandan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) Resimen V/Cikampek Letkol Moeffreni Moemin. Datang meminta izin ikut bergabung dalam upaya perjuangan tampil di front terdepan.

Front terdepan yang dimaksud adalah Front Bekasi. Front dengan garis demarkasi di Kali Cakung pasca-kesepakatan sekutu dengan pemerintah RI, bahwa Jakarta sebagai kota diplomasi, wajib dikosongkan tentara republik mulai 19 November 1945.

Topik Menarik